PURWOKERTO – Sebanyak 48 desa di 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Banyumas, masih menggantungkan kebutuhan air bersih, dari bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Kepala BPBD Kabupaten Banyumas Ariono Poerwanto mengatakan, sampai dengan 1 September lalu, pihaknya masih melakukan penyaluran bantuan air bersih ke desa-desa yang membutuhkan. Menurutnya jumlah air bersih yang telah disalurkan sebanyak 790 tangki, atau setara dengan 3.995.000 liter.
Dari data BPBD, jumlah desa yang memerlukan bantuan air bersih semakin bertambah. Akhir Agustus lalu desa yang membutuhkan bantuan air bersih baru sebanyak 44 desa di 17 kecamatan, namun awal September sudah mencapai 48 desa.
Adapun wilayah desa yang mengalami kekeringan, dan kesulitan air bersih yaitu, Desa Karanganyar di Kecamatan Patikraja; Desa Nusadadi, Desa Karanggedang, Desa Selandaka, Desa Bogangin, Desa Kuntili, Desa Kradenan, Desa Kemiri, Desa Lebeng, Kelurahan Sumpiuh, Kelurahan Kebokura, Desa Pandak di Kecamatan Sumpiuh; Desa Kediri, Desa Tamansari, Desa karanglewas Kidul, di Kecamatan Karanglewas; Desa Banjarparakan dan Desa Tipar di Kecamatan Rawalo; Desa Srowot, Desa Pajerukan di Kecamatan Kalibagor; Desa Pekuncen di Kecamatan Jatilawang; Desa Karangtalun Kidul, Desa Kalitapen, Desa Kaliwangi, Desa Kaliputih, Desa Karangmangu di Kecamatan Purwojati.
Desa Jatisaba, Desa Panusupan, Desa Kasegeran, Desa Sudimara di Kecamatan Cilongok; Desa Buniayu, Desa Plangkapan, Desa Karangpetir, Desa Karangsari di Kecamatan Tambak: Desa Sawangan, dan Desa Karangsari di Kecamatan Kebasen; Desa Gancang, Desa Kedungurang, Desa Gumelar, Desa Petanahan di Kecamatan Gumelar, dan Desa Klinting, dan Desa Somakaton di Kecamatan Somagede; Desa Besuki di Kecamatan Lumbir; Desa Kedungpring, Desa Sibrama, Desa Kecila di Kecamatan Kemranjen; Desa Binangun, dan Desa Dawuhan di Kecamatan Banyumas; Desa Petahunan di Kecamatan Pekuncen; dan Desa Keniten di Kecamatan Kedungbanteng.
Dikatakan, kesulitan mendapatkan air bersih sampai sejauh ini telah dirasakan oleh 12.117 keluarga, atau sebanyak 42.364 jiwa. Sebelumnya, guna menenuhi kebutuhan air baku di wilayah Purwojati, Rawalo, dan Kebasen, Pemkab Banyumas masih menanti realisasi pembangunan embung.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Banyumas Irawadi beberapa waktu lalu mengatakan, rencana pembangunan embung di wilayah sekitar saat ini sudah ada detailed engineering design (DED). DED itu kata dia dibuat oleh pemerintah pusat. Ia menambahkan, sesuai rencana pembangunan embung yang direncanakan akan memiliki luas sekitar 10 hektare. Menurutnya embung tersebut didesain dapat mengairi lahan seluas 400 hektare.(K17-20)