KALIGONDANG – Musim kemarau yang cukup panjang membuat produktifitas pertanian menurun. Setidaknya 655 hektare sawah di Kabupaten Purbalingga mengalami kekeringan.
“Dari ratusan hektare sawah yang kekeringan itu, 17 hektare diantaranya gagal panen karena padi puso,” kata Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga, Mukodam saat Gerakan Percepatan Olah Tanah (GPOT) di Desa Kembaran Wetan Kecamatan Kaligondang, Kamis (24/10).
Karena itu, untuk menyemangati, program GPOT ini dilaksanakan. Sedapat mungkin tanah harus diolah dan harus ditanami dengan tanaman yang mampu bertahan di lahan kering, seperti kedelai dan jagung.
Untuk program ini, Kementrian Pertanian RI membantu Rp 20 juta tiap bulan untuk tiap 100 hektare lahan. Dana ini dipakai untuk membantu pengairan, seperti saluran pengairan, bahan bakar (BBM) mesin penyedot air, operasional kantor maupun tenaga operator.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengapresiasi yang tinggi kepada para petani, termasuk para penyuluh pertanian. Karena sampai hari ini ketahanan pangan di Kabupaten Purbalingga tidak ada masalah.
“Pemerintah daerah maupun pusat memberikan perhatian lebih terhadap sektor pertanian, karena ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional,” katanya.
Pada kesempatan itu diserahkan pula bantuan kepada para kelompok tani oleh Bupati Purbalingga. Bantuan berupa handsprayer elektrik, power weeder dan paddi weeder, power treaser, hand traktor dan uang. (H82-52)