BANJARNEGARA – Massa yang mengatasnamakan Forum Banjarnegara Bersatu (FBB) mendatangi gedung DPRD Banjarnegara, Selasa (7/7). Mereka menuntut agar portal jalan yang dipasang di badan jalan Mantrianom-Masaran, Kecamatan Bawang dibongkar, karena menutup akses truk angkutan tambang.
Koordinator aksi Setyawan Budhiarto mengatakan, pemasangan portal tersebut menghambat usaha pertambangan feldspar. Selain pemilik usaha tambang, dampaknya juga dirasakan langsung oleh sopir truk angkutan tambang, kayu dan buruh bongkar muat.
“Jadi FBB tidak hanya mengatasnamakan pengusaha, tapi lebih luas lagi,” katanya.
Menurutnya, aksi ini merupakan upaya menagih janji dari proses audiensi yang telah dilakukan pada November 2018 lalu. Saat itu, DPRD periode sebelumnya berjanji akan memfasilitasi aspirasi mereka untuk meminta dinas teknis melakukan kajian teknis kualitas jalan.
“Kalau jalan itu kelas 3 kami tidak keberatan diportal, tapi ini jalan kelas 1. Saat pembangunan Waduk Mrica, jalan ini dilalui kendaraan berat hingga 70 ton,” ujarnya.
Pihaknya juga mengaku sanggup untuk membiayai tes kualitas jalan dengan coredrill. Selain itu, pihaknya juga siap untuk membicarakan dengan warga terkait jam operasional angkutan tambang dan juga menyemprot jalan untuk mengurangi polusi debu.
“Kami memberi waktu 2 minggu, jika tidak selesai kami akan mencopot sendiri,” tandasnya.
Ketua DPRD Banjarnegara Ismawan Setya Handoko saat menemui peserta aksi menyatakan, pihaknya segera membahas hal itu bersama dengan Komisi 2 dan Komisi 3. Pihaknya juga akan memanggil dinas terkait untuk mencari solusi terbaik.
Terpisah, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menegaskan akan tetap menutup portal di ruas Mantrianom-Masaran untuk tronton dan kendaraan besar beroda 10 atau lebih. Tujuannya untuk melindungi jalan kabupaten dari kendaraan overdimensi dan overload.
“Portal ini hanya membatasi kendaraan roda 10 atau lebih, colt diesel bak terbuka, dump truck tetap bisa masuk,” katanya. (K36-2)