BANJARNEGARA – Pemakaian listrik dari sektor rumah tangga meningkat selama pandemi Covid-19. Karena itu, masyarakat diminta untuk bijak dalam memanfaatkan listrik dalam keperluan sehari-hari.
Supervisor Senior Keamanan dan Humas PT Indonesia Power PGU Mrica M Amin Ikhsan megatakan, kebutuhan listrik masyarakat meningkat selama pandemi Covid. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang lebih banyak berdiam di rumah dan mengurangi aktivitas di luar seperti bekerja dan sekolah.
“Ternyata diam di rumah kebutuhan listrik juga meningkat,” katanya, di sela-sela kegiatan Indonesia Power (IP) Mengajar di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin, Kamis (3/9).
Dikatakan, untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional pembangkit listrik harus terus berpoduksi. Meski diakui, pada musim kemarau debit air waduk menurun sehingga mempengaruhi produksi listrik bagi pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
“Selain PLTA, Indonesia Power juga memiliki PLTU, PLTG dan PLTU yang bisa bangkit setiap ada sumber daya. Jadi, PLTA ketergantungan dengan air, bisa disuplai dari pembangkit lain,” ujarnya.
Amin menjelaskan, program IP Mengajar merupakan program tahunan yang dilaksanakan serentak di 20 unit pembangkitan PT Indonesia Power di seluruh Indonesia. Melalui kegiatan ini, pihaknya memberikan edukasi kepada generasi muda tentang proses produksi listrik. Diharapkan, generasi muda bisa lebih bijak dalam menggunakan listrik setelah mengetahui proses produksinya.
Pengasuh Ponpes Tanbihul Ghofilin, H Faisol Hasanuddin menyampaikan terima kasih kepada Indonesia Power yang menyelenggarakan program tersebut. Menurutnya, edukasi tentang kelistrikan sangat penting bagi warga pondok, terutama para santri.
“Karena santri sering berlebihan dalam penggunaan listrik. Dengan acaa ini banyak ilmu yang diserap santri, sehinga bisa menggunakan listrik secara efisien dan bermanfaat,” ujarnya.
Sehari sebelumnya, GM PT Indonesia Power PGU Mrica Slamet Suwardi menyerahkan bantuan berupa satu unit laptop dan satu unit proyektor LCD total senilai Rp 15 juta kepada Ponpes Tanbihul Ghofilin. Bantuan alat tersebut diahrapkan bisa dioptimalkan dalam kegiatan pengajaran di pondok pesantren. (K36-1)