PURBALINGGA – Puluhan rumah di Kabupaten Purbalingga rusak akibat diterjang angin ribut dan hujan lebat, Kamis (5/11). Kejadian itu juga mengakibatkan longsor dan jalan desa terputus.
Rumah rusak terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Kemangkon. Enam rumah mengalami kerusakan sedang akibat rumah tertimpa pohon dan tiang listrik yang tumbang.
“Bencana alam angin ribut disertai hujan deras terjadi sekitar pukul 12.00 WIB,” kata Kapolsek Kemangkon, Iptu Damar Iskandar.
Di Desa Karangkemiri, pohon tumbang menimpa rumah Sudarman di RT 7 RW 3, Saminem dan Siswoyo di RT 12 RW 6, Tasum RT 13 RW 6. Di desa ini, sebuah pohon juga tumbang di depan SMP 1 Kemangkon dan sempat menutup akses jalan.
Di Desa Toyareka, rumah milik Martoyo rusak karena atapnya tertimpa tiang listrik yang tumbang. Kerugian ditaksir mencapai Rp 5 juta. Tiang listrik juga roboh di depan GKJ Toyareka. Sementara jalan utama Toyareka-Kemangkon tertutup total karena belasan pohon tumbang.
(Baca Juga : Waspadai Cuaca Ekstrem, Kenali Tanda-tandanya)
Sedangkan di Desa Karangtengah, rumah milik Wawan warga RT 21 RW 10 juga mengalami kerusakakarena tertimpa pohon nangka.
“Sedangkan dlebih dari 60 rumah mengalami kerusakan sedang karena atapnya yang terbuat dari seng terbawa angin,” imbuh Damar.
Dilaporkan, tdak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Namun kerugian material ditaksir mencapai Rp 10 juta.
“Setelah hujan reda, kami bersama TNI, pihak kecamatan, BPBD dan yang lainnya membantu mengevakuasi pohon tumbang,” katanya.
Longsor
Sementara itu, pada saat yang hampir bersamaan, longsor terjadi di Dusun Pacatutan, Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang. Talud jalan itu longsor sepanjang 24 meter. Selain itu jalan amblas sedalam hampir satu meter dan banyak rekahan jalan.
“Kondisi saat ini, talud dan badan jalan longsor dan menyisakan badan jalan selebar 1,2 meter,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Muhsoni.
Akibatnya, akses utama menuju Dusun Mlayang ini sudah tidak bisa dilewati kendaraan roda empat dan jika dilalui kendaraan roda dua sangat berbahaya karena jalan rawan sekali longsor. Pihaknya sudah memasang pagar jalan yang akan melalui akses jalan ini agar tidak terjadi korban jiwa.
“Total kerugian sarpras yang disebabkan tanah longsor ini ditaksir sebesar Rp 30 juta,” katanya.
Pihaknya akan mengusulkan penanganan agar dapat dilakukan dengan membangun kembali talud struktur dan badan jalan dengan terlebih dahulu mengeruk material/tanah penyebab longsor pada area ini. Total taksir kebutuhan untuk membangun sebesar Rp 240 juta.
(Baca Juga : Diguyur Hujan Sepanjang Malam, Sejumlah Lokasi Longsor)
Dikarenakan ini merupakan jalan desa, pembangunan dapat dikerjakan dengan menganggarkan Dana Desa, atau jika sangat darurat dapat dikerjakan oleh dinas teknis terkait yaitu Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPU-PR) Bidang Bina Marga.
Sementara itu, di Desa Patemon, Kecamatan Bojongsari, tepatnya di RT 2 RW 1 Dusun I, ruas Jalan Patemon-Karangturi terputus total. Badan jalan longsor akibat meluapnya sungai Lembarang.
“Gorong-gorong plat bantuan dari DPU-PR tidak dapat menahan debit air yang masuk sehingga menyebabkan permukaan air naik dan menggerus badan jalan sampai terputus,” kata Muhsoni.
Total kerugian pada kejadian ini ditaksir sebesar Rp 10 juta. Usulan penanganannya yaitu dengan membangun jembatan pada jalan ini sepanjang 15 meter dan lebar 4 meter Taksiran pembangunan jembatan sebanyak Rp 900 juta. (ri-4)