BANYUMAS-Selain peran serta masyarakat dan komunitas, pemerintah daerah mulai menangani wilayah bencana alam di sejumlah desa Kecamatan Lumbir dan Gumelar mulai ditangani hingga pertengahan Desember 2020 ini.
Untuk wilayah Desa Cingebul, Kecamatan Lumbir, penanganan dilaksanakan melalui pemberian bantuan logistik kepada para korban. Sementara untuk penanganan lokasi berupa normalisasi sungai, saluran irigasi mulai dilaksanakan. Balai Pengelola Sumber Daya Air sudah survei dan untuk normalisasi saluran sepanjang 1.050 meter telah dilksanakan.
“Kami mengapresiasi langkah tanggap dari pemerintah daerah terhadap situasi bencana di wilayah Lumbir dan Gumelar. Apalagi proses normalisasi sarana prasarana air juga sudah mulai dilaksanakan,” jelas anggota DPRD Banyumas, Balqis Fadillah saat memberikan bantuan logistik kepada warga melalui pemerintah desa.
Untuk wilayah Kecamatan Gumelar, musibah tanah longsor di wilayah Desa Paningkaban juga sudah mulai tertangani. Kepedulian dari sejumlah komunitas dengan menggalang dana bantuan juga dilaksanakan hingga kemarin. Bantuan itu diberikan secara bertahap kepada para korban bencana alam melalui pemerintah desa.
“Semoga kepedulian terhadap kondisi bencana alam di era pandem ini bisa terus tumbuh. Sehingga permasalahan bencana bisa ditangani bersama masyarakat,” ujarnya.
(Baca Juga : Waspada! Tanah Bergerak Rusak 15 Rumah Dusun Semaya, 72 Terancam )
Kerugian Ratusan Juta Rupiah
Kepala Desa Cingebul, Sugeng Riyadi mengatakan dalam laporannya kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas menyatakan ratusan rumah, fasilitas umum hingga jalan mengalami kerusakan akibat tanah longsor dan banjir. Wilayah yang terdampak banjir berada di wilayah Dusun I, II, III, dan IV.
“Untuk wilayah Dusun I banjir merendam 38 rumah setinggi 50 centimeter dengan kerugian sekitar Rp 78 juta. Perlengkapan kantor desa termasuk barang elektronik, arsip dan sebagainya rusak dengan kerugian Rp 41 juta. Pagar keliling SD 1 Cingebul juga rusak dengan kerugian sekitar Rp 69, 525 juta,” katanya.
Untuk pergeseran tanah di wilayah II Desa Cingebul, ada 24 rumah terdampak dengan kerugian total Rp 133 juta. Selain itu juga ada fasilitas umum berupa talud jalan, jalan amblas, dan bahu jalan dengan kerugian Rp 43, 425 juta. Untuk wilayah Dusun III, pergeseran tanah dan banjir membuat 18 rumah terdampak longsor dan banjir. Jalan Wanasri-Karangjati juga tertimbun longsor.
“Sementara itu untuk pergeseran tanah di Dusun IV ada 15 rumah tertimbun longsor, tembok penahan dan halama SD 3 Cingebul juga rusak. Sementara itu para petani pemilik lahan seluas 43 hektar sawah terpaksa harus tanam ulang karena lokasi sawah mereka tertimbun lumpur dan rusak karena banjir,” jelasnya.(san-3)