PURBALINGGA – Perampokan terjadi di Desa Karangklesem, Kecamatan Kutasari, Purbalingga, Selasa (26/5) dini hari. Di balik suasana mencekam, ada hal yang lucu yang dilakukan perampok.
Hal itu diungkapkan Kasatreskrim Polres Purbalingga, Iptu Gorbacov kepada wartawan di kantornya.
Misalnya, saat akan mengikat istri korban, pelaku berusaha menenangkannya. Bahkan meminta korban untuk membaca basmallah.
“Udah pak sante saja. Baca basmallah ya pak, ga papa kok. Kata pelaku sambil mengikat korban, tapi pelaku juga gemeteran,” kata Gorbacov menirukan keterangan korban.
Pelaku pun berhasil mengikat dan menutup mulut serta mata kedua korbannya. Kemudian pelaku menjelajahi seluruh ruangan. Pelaku mengambil perhiasan, uang tunai, sertifikat tanah dan ponsel milik korban.
(Baca Juga :2,5 Tahun Kabur, Perampok Berpistol Ditangkap)
“Lucunya, dengan HP itu, pelaku malah mengirim pesan di grup WA keluarga korban. Dia memberi kabar jika ada perampokan,” katanya.
Mendapati pesan di grup WA keluarga, menurut Gorbacov, anak korban lalu menelepon orang tuanya. Tapi oleh pelaku tidak diangkat.
“Pelaku tidak mengangkatnya, tetapi yang lebih lucunya lagi, pelaku malah mengirim voicenote ke anak korban,” lanjut Gorvacov.
Gorbacov kemudian memutar isi voicenote dari pelaku kepada anak korban. Pelaku memberi tahu kalau dia sedang merampok keluarganya.
“Ini keluarga korban, tolong ini yang punya HP lagi kerampokan,” kata pelaku dari pesan suara tersebut.
Perampokan itu terjadi sekira pukul 03.00 WIB. Lokasinya di rumah Siran (81) di Desa Karangklesem, RT 1 RW 1, Kecamatan Kutasari, Purbalingga.
Kapolsek Kutasari, AKP Agus Amjat Purnomo menjelaskan kronologisnya. Pada saat istri korban, Munifah (76) memasak nasi di dapur, tiba tiba datang dua orang pelaku dari arah belakang. Pelaku langsung menjatuhkan Munifah, mengikat kaki, tangan dengan tali sepatu dan mulut dengan lakban.
Menggeledah
Setelah itu para pelaku menggeledah di dapur, namun tidak mendapatkan apa-apa. Mereka pun mendatangi kamar korban. Pelaku kemudian mengikat kaki dan tangan Siran. Dia juga menutup mata dan mulut dengan menggunakan lakban.
“Setelah para korban terikat kemudian para pelaku mencari barang-barang berharga. Mereka membuka lemari mengangkat baju-baju serta mengangkat kasur,” katanya.
Para pelaku berhasil menggasak perhiasan emas berupa lima gelang dan lima cincin. Mereka juga menyikat uang Rp 2 juta, sejumlah sertifikat rumah dan sebuah gawai.
(Baca Juga : Polres Purbalingga Bekuk Lima Tahanan Kabur, Satu Didor Kakinya)
Setelah berhasil mengambil barang berharga milik korban, para pelaku kemudian keluar melalui pintu depan rumah dan memanjat pagar rumah.
“Setelah para pelaku pergi, korban laki-laki berhasil melepaskan ikatan di tangannya. Dia kemudian menolong istrinya melepas ikatan,” lanjutnya.
Suami istri itu lalu mendatangi rumah tetangganya, memberi tahu apa yang baru terjadi. Mereka bertiga lalu datang ke Mapolsek Kutasari untuk melaporkan peristiwa tersebut.
Polisi dari Polsek Kutasari dan Satreskrim Polres Purbalingga kemudian datang ke lokasi kejadian. Mereka melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari korban dan saksi.
“Dugaan awal, pelakunya ada tiga orang. Mereka mengenakan penutup wajah dan membawa senjata tajam berupa celurit,” katanya.
Modusnya, mereka masuk ke rumah korban dengan cara memanjat pagar depan rumah dan kemudian mencongkel jendela depan rumah. Mereka melumpuhkan korban, menggasak perhiasan, uang dan barang berharga, lalu kabur.
“Istri korban mengalami luka lecet dan memar pada dahi. Kaki kiri korban juga mengalami sakit,” katanya. (ri-4)