CILACAP– Penanganan timbunan tanah longsor di ruas jalan kabupaten masuk Desa Mandala, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, sekurang-kurangnya membutuhkan waktu dua hari. Hal itu disampaikan Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Priyono, ditemui SuaraBanyumas di lokasi kejadian bencana, Senin (2/3).
Edi menyampaikan, kebutuhan waktu selama itu untuk keperluan membuka akses jalan bagi pengendara. “Untuk keperluan membuka akses jalan, diperkirakan memerlukan waktu selama dua hari,” kata dia.
Penanganan timbunan tanah longsor di jalan itu dimulai Senin pagi. Penanganan diawali kerja bakti warga setempat bersama pemerintah desa, Forkompincam Cimanggu, personel UPT BPBD dan UPT Pemeliharaan Jalan Majenang hingga pihak terkait. Satuan Korps Brimob juga ikut bekerja bakti dengan kekuatan 21 personel.
Kerja bakti melakukan pembukaan akses jalan setapak bagi para pejalan kaki. Sejumlah material bebatuan dan potongan kayu yang terbawa longsor dan menimbun jalan, juga dibersihkan.
Menjelang siang, alat berat milik BPBD datang. Alat berat itu didatangkan dari Desa Surusunda, setelah dipastikan tuntas menangani longsor di sana. Melalui operator Lukman Hidayat, alat berat langsung dikerahkan untuk mengeruk longsoran yang menimbun jalan.
“Kejadian bencana tanah longsor di Desa Mandala ini memang butuh perhatian khusus. Karena material longsoran ini menutup jalan kabupaten yang menjadi akses utama warga di sini,” kata Edi.
Kondisi itu, menurutnya mendesak ditangani. Karena itu, selain kerja bakti, pihaknya mengerahkan alat berat.
Alat berat dikerahkan, karena penanganan dirasa tidak memungkinkan, apabila hanya mengandalkan kerja bakti. Sebab, volume timbunan material di jalan cukup tinggi, hingga empat meteran.
“Diharapkan, dalam dua hari pengerahan alat berat, akses jalan terbuka kembali untuk kendaraan,” papar dia.
Dijelaskan, longsornya tebing di wilayah itu dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi. Sementara itu, kondisi tebing cukup curam.
Kondisi tanah tebing juga cenderung labil. Karena itu, menjadi gampang mengalami pergerakan saat diguyur hujan lebat dan lama.
Tebing yang longsor berada di sisi kiri jalan itu, dari arah Desa Panimbang. Pada sisi kanan jalan juga berupa tebing dan di dekatnya ada aliran Sungai Cikondang.
Dua Hari
Senada dikatakan oleh operator alat berat di lokasi, Lukman Hidayat. Menurutnya, untuk bisa membuka akses kendaraan di jalan yang tertimbun longsor itu, diperkirakan membutuhkan waktu dua hari. “Mudah-mudahan dalam pengerjaan lancar, dan cuaca mendukung. Jadinya penanganan bisa cepat tuntas,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, hujan lebat yang melanda Sabtu (29/2) malam memicu terjadinya bencana tanah longsor di wilayah itu. Kejadian tanah longsor juga dilaporkan melanda sejumlah wilayah di eks distrik Majenang.
Bencana tanah longsor di Desa Mandala terletak di wilayah RT03 RW02 Dusun Lewoksari. Tebing setinggi 25 meter di wilayah itu, longsor dan menimbun jalan kabupaten.
Akibatnya, akses jalan kabupaten di titik itu terputus. “Kejadiannya hari Sabtu, kisaran pukul 22.00 Wib. Jalan tertutup total longsoran, jadinya tidak bisa dilewati,” kata personel UPT BPBD Majenang, Basuki Rahmat, saat dikonfirmasi SuaraBanyumas usai mengecek lokasi. Pihaknya mengecek lokasi bersama unsur pemerintah Desa Mandala dan Forkompincam Cimanggu.
Disampaikan, terputusnya akses jalan akibat longsoran tebing menutup seluruh badan jalan. Dia mengukur, panjang titik longsoran 25 meter, dengan lebar 3 meter. “Untuk ketebalan material longsoran sekitar 4 meter,” ungkapnya. (tg-20)