PURWOKERTO – Alumni Fakultas Hukum Unsoed Purwokerto Angkatan ’85 meluncurkan Digital-85. Digital-85, sebuah peluang bisnis berbasis aplikasi.
Digital-85 diluncurkan bersamaan dengan acara Reuni Akbar Fakultas Hukum Unsoed Angkatan 1981-2015, bertajuk “Kembul Maning Sedulur Selawase” pada 22-23 Februari 2020 di Purwokerto.
Ketua Alumni Angkatan ’85, FX Tri Sumaryanto mengatakan, Digital-85 yang digagas oleh alumni sebagai bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh para alumni.
“Digital-85 ini sepeti embrionya market place. Tapi ini baru diluncurkan, jadi masih banyak kekurangan. Nanti akan disempurnakan. Kami mulai dari alumni Angkatan ’85,” katanya.
Dikatakannya, saat ini Digital-85 baru dimanfaatkan untuk penjualan pulsa seluler, pulsa listrik dan mengisi go pay. Namun, ke depannya peluang bisnis ini akan terus dikembangkan.
“Kami melihat animo dari teman-teman alumni sudah bagus. Kelihatannya nanti (perkembangannya) lebih cepat. Karena bisnis ini bisa berkembang cepat kalau anggotanya banyak,” katanya.
Alumni FH Angkatan ’85, Dradjad Aditomo menambahkan, selama ini pola pikir alumni mengerjakan sesuatu secara konvensional. Padahal, ke depan banyak hal yang harus masuk di era digital, seperti hukum online. Hampir semua sudah merambah digital.
“Nah dengan perkembangan waktu ini, ide-ide teman-teman di Jakarta bagaimana menyatukan alumni dan bagaimana kita menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi alumni maupun mahasiswa. Kita harus out of the box. Itulah maka kita membuat aplikasi Digital-85. Kita mencoba membangun nilai kebersamaan, melalui start up ini,” katanya menjelaskan.
Untuk Komunitas
Dikatakannya, aplikasi ini ke depan akan sampai ke market place. Tapi bedanya dengan yang umum, aplikasi ini untuk komunitas, kelompok dari Fakultas Hukum Unsoed.
“Nanti Unsoed ini tidak hanya Fakultas Hukum, tapi semuanya baik yang sudah mau pensiun, pensiun dan yang sedang berkarya ataupaun yang akan lulus dari Unsoed,” katanya.
Dradjad Aditomo mengatakan, alumni ini mencoba hal baru. Selama ini dibuka ke market place umum yang semua orang bisa mengakses, tapi aplikasi ini untuk komunitas. Hanya untuk orang yang terdaftar. Harganya lebih murah, transaksinya lebih efisien. Karena konsepnya membangun kebersamaan, bukan untuk bisnis semata.
“Rencana pertama, aplikasi ini hanya untuk komunitas. Target kita Fakultas Hukum, kemudian universitas dan mahasiswa. Bisnis ini juga untuk membangun etrepreneur,” katanya.
Dia mengatakan, gagasan ini akan disampaikan ke ketua keluarga alumni Fakultas Hukum Unsoed yang baru. “Apakah ini bisa masuk menjadi program atau tidak. Setelah itu, kita angkat ke universitas. Harapanya lebih luas dan kita mencoba bisnis ini bukan milik kami tapi yang di rumah pun bisa memiliki bisnis,” ujarnya. (H60-20)