CILACAP – Angin kencang menerjang sejumlah wilayah di 7 kecamatan, termasuk wilayah Kota Cilacap, Rabu (27/1) sore. Kondisi itu salah satunya mengakibatkan atap di Dermaga Wijayapura, Cilacap ambruk.
Kejadian itu, terekam kamera beberapa orang yang kemudian banyak tersebar di media sosial salah satunya, WA grup. Dalam salah satu video, terlihat petugas berlari keluar dari pintu gerbang, setelah atap dermaga ambruk.
Koordinator Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan Jalu Yuswa Panjang mengatakan, angin kencang mulai bertiup sejak sekitar pukul 14.30 di pesisir pantai selatan Cilacap. Kemudian, lanjut dia puncaknya pada sekitar pukul 15.00 angin kencang menghantam atap Dermaga Wijayapura.
“Seluruh atap yang terbuat dari baja ringan terangkat dan jatuh menutupi akses pintu masuk Dermaga Wijayapura,” ungkapnya.
(Baca Juga: Angin Kencang Merusak Rumah dan Tempat Usaha)
Meski merobohkan atap, menurutnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi cukup cepat tersebut. Sampai berita ditulis, kerugian yang ditimbulkan akibat tiupan angin kencang itu masih belum diketahui.
“Kerugian masih dihitung,” imbuhnya.
Dermaga Wijayapura merupakan titik penyeberangan menuju Pulau Nusakambangan. Dermaga tersebut kerap menjadi perhatian, karena menjadi lokasi pengiriman narapidana kasus kelas berat menuju lembaga pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan.
Tidak hanya di Dermaga Wijayapura, angin kencang juga sempat membuat atap salah satu rumah warga di Desa Kuripan Kidul, Kecamatan Kesugihan, yang terbuat dari asbes terhempas. Warga yang mengetahui kejadian itu kemudian bergegas menolong memasang kembali atap yang sempat terhempas.
Merusak Rumah
Mengacu data sementara BPBD Cilacap, angin kencang melanda sejumlah wilayah di 7 kecamatan. Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto mengatakan, dampak angin kencang meliputi Kecamatan Adipala, Bantarsari, Patimuan, Binangun dan Maos. Kemudian dua kecamatan lainnya masuk kota, yakni Cilacap Utara dan Cilacap Selatan.
Angin kencang di Kecamatan Cilacap Selatan melanda Tegalreja. Peristiwa itu merusak 1 unit atap Dermaga Wijayapura.
“Atap Dermaga Wijayapura ukuran 7x 6 meter ambruk/rusak,” jelasnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Heru Kurniawan merinci, angin kencang di Kecamatan Adipala melanda Desa Penggalang, Adiraja, Welahan Wetan, dan Desa Adipala. Pihaknya mencatat, angin kencang merusak 5 rumah.
Kemudian angin kencang di Kecamatan Bantarsari melanda Desa Rawajaya. Angin kencang di sana merusak 1 unit rumah.
Selanjutnya, angin kencang di Kecamatan Patimuan melanda Desa Rawaapu. Peristiwa itu merusak 1 unit rumah.
Adapun angin kencang di Kecamatan Cilacap Utara melanda Kelurahan Karangtalun. “Ada 1 jiwa luka ringan akibat tertimpa pohon,” kata dia.
Sementara itu, angin kencang di Kecamatan Binangun melanda Desa Widarapayung Wetan dan Desa Binangun. Pihaknya mencatat, angin kencang merusak 2 unit rumah.
Selanjutnya, angin kencang di Kecamatan Maos melanda Desa Mernek. Peristiwa itu merusak 1 unit rumah rusak ringan.
Heru menyatakan, BPBD sudah melakukan peninjauan lokasi kejadian dan melakukan assesment bersama Forkompimcam dan dinas terkait. Kemudian melakukan operasi tanggap darurat dan koordinasi bersama relawan dan dinas terkait untuk penanganan darurat.
(Baca Juga: Waspadai Cuaca Ekstrem, Kenali Tanda-tandanya)
“Kemudian kami mendata dan menginvetarisir kerusakan dan kerugian akibat kejadian bencana angin kencang. Kami juga melakukan pemantauan dan monitoring wilayah yang terdampak bencana melalui perangkat desa, unsur kecamatan dan UPT BPBD,” jelasnya.
Badan itu juga melakukan evakuasi pohon roboh dan rumah yang rusak akibat angin kencang. Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap selalu waspada terhadap cuaca ekstream dan angin kencang. (gdw, day-6)