PURWOKERTO – Perkembangan perbankan di wilayah eks Karesidenan Banyumas pada semester I 2019 menunjukkan tren positif.
Menurut Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Purwokerto, Sumarlan, aset bank pada Juni 2019 tercatat tumbuh 7,41 persen menjadi Rp 41,7 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 10,10 persen atau menjadi Rp 32,6 triliun. Sedangkan, penyaluran kredit tumbuh 5,01 persen menjadi Rp 30,9 triliun.
“Secara umum di Eks Karesidenan Banyumas Non Performing Loan (NPL) tercatat 2,98 persen, menurun dari periode sebelumnya 3,17 persen,” katanya, kemarin.
Dia menambahkan, secara keseluruhan risiko kredit masih relatif terjaga atau masih di bawah 5 persen. Kinerja Fungsi intermediasi perbankan sedikit menurun tercermin dari loan to deposit ratio (LDR) mencapai 94,80 persen.
Angka ini turun dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 97,33 persen. Penumnan LDR dipengaruhi oleh pertumbuhan kredit yang lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan DPK.
Sementara itu, perkembangan perbankan di wilayah Kabupaten Banyumas pada semester I Juni 2019, kata Sumarlan juga menunjukkan peningkatan. Aset bank tercatat tumbuh 4,98 persen menjadi Rp 20,7 triliun. DPK tumbuh 7,84 persen menjadi Rp 15,5 triliun.
Penyaluran kredit tumbuh 4,06 persen menjadi Rp 16,5 triliun. “Secara umum di Kabupaten Banyumas NPL tercatat 2,61 persen, sehingga risiko kredit masih relatif terjaga atau masih di bawah 5 persen,” kata dia.
Di sektor industri keuangan nonbank, Lembaga Kuangan Mikro (LKM) yang telah dikukuhkan berjumlah 10 LKM, meliputi 5 LKM di Kabupaten Purbalingga, 1 LKM di Banjarnegara, 3 LKM di Banyumas dan 1 LKM di Cilacap.
Di wilayah eks Karesidenan Banyumas aset LKM per Maret 2019 tumbuh sebesar 47,31 persen menjadi Rp 28,36 miliar, kredit tumbuh sebesar 34,40 persen menjadi sebesar Rp 15,71 miliar. (H60-20)