BANYUMAS-Sejumlah awak mikrobus mengaku keberatan dengan rencana beroperasinya bus rapid transit (BRT) dengan trayek baru yaitu jurusan Purwokerto Ajibarang Wangon Purwokerto. Pasalnya dikhawatirkan akan mengganggu keberlangsungan bisnis angkutan umum yang dikelola swasta.
Awak mikrobus jurusan Purwokerto Ajibarang Bumiayu, Dirno (60) mengatakan meski keberatan namun pihaknyabtak bisa berbuat banyak. Apalagi jika hal itu merupakan kebijakam dari pemerintah daerah. Harapannya nanti akan disampaikan kepada pihak paguyuban pengemudi mikrobus yang akan menjadi komunitasnya.
“Kalau itu nanti sudah jadi keputusan pemerintah, mau bagaimana lagi. Sekarang saja ketika belum ada bus (BRT) ini saja sudah sepi. Apalagi nanti kalau sudah ada (BRT),” katanya.
Pengemudi mikrobus asal Desa Kalibenda, Kecamatan Ajibarang, mengaku telah mengemudikan angkutan umum sejak 30 tahun lalu. Di tengah lesunya usaha angkutan umum ini, pendapatannya sering menurun.
“Sering saya tak dapat penghasilan karen habis untuk setoran ataupun beli bahan bakar. Ini terjadi karena memang penumpang mikrobus semakin sepi. Sementara jumlah mikrobus sampai ratusan,” jelasnya.
Dirno bersama kawan-kawannya berharap paguyuban pengemudi angkutan mikrobus ataupun organisasi angkutan darat dapat menyampaikan aspirasinya. Selama ini sekali dalam sebulan, awak angkutan mikrobus ini berkumpul untuk membahas permasalahan transportasi yang ada saat ini.
Dirnopun mengatakan jikapun ada lowongan menjadi pengemudi BRT atau lainnya, ia tak bisa mendaftar. Pasalnya selain umur, syarat pendidikan pastinya diterapkan dalam penarikan pengemudi BRT ini. “Intinya kami tak bisa berbuat banyak, apalagi kalau sudah ditentukan pemerintah,” jelasnya.
Penumpang angkutan umum Purwokerto-Wangon, Devitasari (33) mengaku tak nyaman ketika memanfaatkan angkutan umum yang telah berumur tua. Selain tak nyaman, ia juga khawatir dengan keamanan dan keselamatan menggunakan angkutan umum tersebut. Terkait hal itulah, jika ada angkutan umum lain yang lebih nyaman, aman dan terjangkau maka akan menjadi langganannya.
“Dari segi waktu juga seringkali tak efektif, karena selain harus mencari penumpang. Laju dari angkutan umum yang telah berumur tua ini sudah tak secepat angkutan baru,” katanya
Sebagaimana diketahui, Pemkab Banyumas mendapatkan bantuan Hibah lima unit bus dari Kementerian Perhubungan. Rencananya bantuan lima bus tersebut. Rencananya kelima bus tersebut akan dimanfaatkansebagai transportasi umum seperti BRT Trans Jateng untuk rute Banyumas wilayah Barat yaitu Purwokerto Ajibarang Wangon Pekuncen. (K37-)