BANYUMAS – Pemandu wisata yang tergabung pada Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia (DPC HPI) Kabupaten Banyumas mengenalkan seni lengger lanang pada Festival Destinasi Wisata HPI se-Nusantara, Selasa (14/7). Ajang yang digelar secara virtual tersebut mengambil tema “Raja Tanpa Mahkota”.
Ketua DPC HPI Banyumas, Herry Narsinto mengatakan, lengger lanang dipilih karena kesenian tersebut merupakan warisan budaya tak benda (WBTb) milik Banyumas. Seni tradisional ini juga sudah ditetapkan oleh Kemendikbud, belum lama ini. Selain itu, para senimannya juga telah melanglang buana hingga luar negeri.
“Kami menghadirkan lengger lanang Banyumas sebagai opening dance dengan tarian lengger. Dan diakui atau tidak Banyumas sudah mempunyai seniman internasional yang konsisten mengangkat seni lengger itu sendiri,” ucapnya, di sela webinar, Selasa sore.
HPI Banyumas, kata Heri, mempresentasikan secara singkat perjalanan seni lengger yang dipandu oleh Tri Agustiningsih. Pemandu yang fasih berbahasa Jepang ini bercerita tentang sosok Maestro Lengger almarhum Dariah hingga lengger lanang masa kini yang sudah cukup dikenal seperti Rianto dan Otniel Tasman.
Adapun pada sesi Festival Destinasi Wisata kali ini, DPD HPI Jawa Tengah menjadwalkan sejumlah daerah di Jawa Tengah untuk mempromosikan konten tentang warisan sejarah. Selain Banyumas, sejumlah perwakilan HPI di Jawa Tengah mempromosikan destinasi wisata di daerahnya masing-masing.
HPI Kabupaten Cilacap mengenalkan Pulau Nusakambangan serta kuliner Brekeceknya, Wonosobo dengan tradisi potong rambut gimbal serta embun upas di kawasan Dieng. HPI Kabupaten Klaten mengangkat Umbul Ponggok, Rawa Jombor dan Candi Plaosan. Sementara Kota Semarang mempromosikan bangunan-bangunan bersejarah di Kota Lama yang disiarkan secara langsung.
“Festival virtual ini dilakukan secara bergilir. Setiap provinsi mendapat giliran untuk tampil sesuai jadwal yang ditentukan oleh DPP HPI. Peserta tidak hanya dari HPI seluruh Indonesia tapi juga terbuka dan gratis untuk umum,” ujarnya.
Dia berharap, ajang dengan konsep perjalanan virtual ini diharapkan dapat memancing minat pemandu wisata maupun wisatawan untuk berkunjung ke daerah yang dipromosikan. (K35-2)