TIDAK banyak anak sekolah di Kabupaten Banyumas yang mampu bermain wayang cumplung. Namun bagi Wasesa Argadyuta Dewantoro (14), siswa kelas IX SMP 2 Baturraden, memainkan wayang cumplung mampu dilakukannya dengan baik.
Pada dasarnya cara memainkan wayang cumplung hampir mirip dengan wayang kulit, hanya saja wayang cumplung terbuat dari batok kelapa yang sudah tidak ada isinya.
Dalam memainkan wayang cumplung, ia mengaku belajar sendiri, yakni dengan melihat pertunjukkan wayang. Wasesa kali pertama tampil mendalang di sekolahnya dalam sebuah acara, baru-baru ini.
Saat itu, dia mengaku tampil secara spontan. Dalam pentas wayang cumplung yang berlangsung sekitar 10 sampai 15 menit tersebut, lakon yang dibawakan bertemakan tentang kebersihan di lingkungan sekolah.
”Latihannya kadang-kadang. Kalau ada waktu senggang di rumah, biasanya latihan,” ungkap anak yang tinggal di Desa Karangmangu RT 09 RW 02 Kecamatan Baturraden ini.
Ketertarikan Wasesa untuk berkesenian mulai muncul sejak duduk di bangku SMP. Selain itu, ketertarikannya pada dunia seni tradisional, khususnya dalang tidak lepas dari peran neneknya yang sudah lebih dulu berkecimpung di dunia seni tradisional.
”Nenek Wasesa itu kebetulan juga sering nonton wayang dan Wasesa sering diajak nonton. Lama-lama Wasesa tertarik dengan dunia wayang,” ungkap Erni Setyaningsih, Ibu Wasesa saat ditemui di rumahnya, Sabtu (2/11).
Selain itu, kebetulan nenek Wasesa juga seorang pesinden. Bahkan ia sering ikut tampil saat pertunjukan seni tradisional gamelan di salah satu sekolah di wilayah tersebut.
Saat di rumah, lanjut Erni, anaknya juga kerap belajar mendalang dari kanal youtube. Bisanya dilakukan pada malam hari sebelum tidur.
Pantomim
”Kalau nonton pagelaran wayang di youtube, saya senang melihat sabetannya. Sedangkan pertunjukan wayang yang sering saya tonton ialah wayang dengan dalang Ki Seno Nugroho dan Ki Bayu Aji,” terang Wasesa.
Selain mendalang, remaja kelahiran 12 Februari 2005 ini juga mampu bermain pantomim dan seni tradisional begalan. ”Kalau pantomim pernah tampil dalam sebuah kegiatan di Cilongok. Saya ditunjuk untuk mewakili sekolah,” ujarnya.
Menurut Aris Dewantoro, ayah Wasesa, selain berkesenian, anaknya juga menekuni seni beladiri karate dan bergabung dengan Dojo Pratama Rempoah. ”Kalau kegiatan karate saya justru sering mendampingi,” terang dia.
Untuk saat ini, Wasesa tengah fokus untuk mempersiapkan ujian di sekolah. ”Sekarang saya sudah kelas 3, sehingga sedang fokus untuk persiapan ujian saja,” pungkas Wasesa.(Budi Setyawan-)