BANYUMAS – Pengembangan Sungai Serayu menjadi kawasan wisata dan tranportasi air perlu melibatkan masyarakat. Terutama warga di desa yang terdapat di sepanjang aliran sungai Serayu.
Ketua Paguyuban Masyarakat Pariwisata Serayu (PMPS), Eddy Wahono mengatakan, masyarakat sejatinya sudah lama mengharapkan adanya dermaga di Sungai Serayu. Selain untuk aktivitas wisata, juga dimaksudkan untuk mengurangi kegiatan penambangan pasir liar di Sungai Serayu.
“Sungai Serayu ini potensial untuk aktivitas wisata. Sejak tahun 1998 sudah kita harapkan seperti itu. Lalu konsep Serayu River Voyage muncul tahun 2007 seiring berdirinya Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO),” kata dia, Kamis (16/1).
Menurutnya, penggarapan dermaga wisata tersebut tidak boleh meninggalkan peran masyarakat. Sebab, komunitas masyarakat ini merupakan ujung tombak dalam pengelolaan sumber daya air.
Selain itu, Eddy berharap pemerintah kabupaten segera memetakan wilayah yang masuk kawasan wisata dan kawasan penambangan. Hal itu dituangkan dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyumas terbaru.
“Sektor wisata ini menjadi satu harapan mendongkrak ekonomi daerah khususnya desa yang dilalui dan sarana alih usaha penambang liar ke sektor wisata. Saya minta segera disusun zona penambangannya dan wisatanya dimana, sehingga tidak tumpang tindih,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemkab Banyumas bakal menyiapkan empat dermaga wisata di Sungai Serayu. Rute wisata sungai ini dimulai dari Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo kawasan Bendung Gerak Serayu menuju ke Desa Kaliori, Kecamatan Kaliori.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, rute ini dihubungkan dengan empat dermaga yang ditempatkan di Desa Tambaknegara, Desa Sokawera Kidul, Kecamatan Patikraja, Desa Papringan di Kecamatan Banyumas dan Desa Kaliori. Pembangunan dermaga ini mendapat gelontoran dana APBN Rp12 miliar.
“Ada wacana sampai ke Somagede. Untuk sementara yang kita paparkan di Jakarta kemarin empat dermaga yang kita ajukan,” katanya, Selasa (14/1) malam.
Selain untuk aktivitas wisata, kata Asis, dermaga tersebut juga dimanfaatkan untuk transportasi air. Panjang rute diperkirakan mencapai 10 kilometer. (K35-52)