HAMPIR setiap orang memiliki rasa takut yang berlebihan atau fobia terhadap sesuatu. Ingat Raffi Ahmad? Dia memiliki fobia terhadap buah rambutan, dan fobia itu kerap menjadi bahan candaan rekan-rekannya dalam acara televisi. Di PMI Banjarnega ada juga staf yang takut jarum suntik, tetapi uniknya ia telah menjadi pendonor darah tetap hingga 118 kali.
Fobia adalah rasa takut berlebihan terhadap sesuatu yang biasanya tidak membahayakan. Ketakutan tersebut dapat timbul saat menghadapi situasi tertentu, berada suatu tempat, atau saat melihat hewan dan benda tertentu.
Begitu pun yang dirasakan oleh Ngadiman, yang sehari-harinya menjadi staf di kantor PMI Banjarnegara. Pria berusia 56 tahun ini memiliki fobia terhadap jarum suntik. Uniknya, fobia tersebut tidak menghalanginya untuk menjadi pedonor darah tetap di PMI Banjarnegara.
(Baca Juga : PMI Banjarnegara Kampanyekan Protokol Kesehatan)
“Rasa takut itu rupanya terkalahkan oleh motivasi untuk membantu sesama yang membutuhkan darah,” katanya.
Takut Jarum Suntik
Meski sudah mendonorkan darahnya hingga 118 kali, Ngadiman yang kerap berkutat dengan mobil ambulans dan kereta jenazah ini mengaku masih memiliki rasa takut terhadap jarum suntik. Rasa tersebut terpaksa disingkirkan ketika datang panggilan untuk menyumbangkan darah.
(Baca Juga : Relawan PMI Banjarnegara Terlindungi BP JAMSOSTEK)
“Sampai sekarang, kalau sedang diambil darah saya selalu menutup muka karena takut jarum,” tutur warga Desa Karangkemiri, Kecamatan Wanadadi.
Dia menuturkan, kali pertama menyumbangkan darahnya ketika masih aktif menjadi sukarelawan PMI. Sejak itu, dia menjadi rutin untuk berdonor darah sesuai dengan catatan waktu berdonor. “Saya ingat, pertama kali donor darah pada 30 Desember 1986 di Banyumas saat masih jadi relawan,” kenangnya.
Capaian itu ternyata membawanya ke Istana Presiden untuk mendapatkan Lencana Emas dan piagam dari Presiden dan Ketua Umum PMI atas dedikasi dan pengorbanannya dalam membantu sesama melalui donor darah. Ngadiman yang juga aktif mengikuti kegiatan kemanusiaan bersama PMI ini berkomitmen untuk selalu berusaha membantu sesama, termasuk saat pandemi Covid 19 ini. Dia juga aktif terjun sebagai tim disinfeksi dan sosialisasi cegah Covid-19 PMI Banjarnegara. (Castro Suwito-3)