PURBALINGGA- Lujeng Parwono (35) warga di RT 3 RW 5 Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga diserang seekor buaya muara, Senin (30/12) sore. Akibatnya, tangannya terluka parah dan harus mendapat 26 luka jahitan akibat serangan buaya itu.
Menurut Lujeng, buaya itu ia ditangkap di bantaran Sungai Tunggal, desa setempat sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu ia sedang beristirahat selepas menggarap sawah.
“Saat itu saya lihat ada di semak-semak. Saya kira itu biawak karena kan tidak mungkin ada buaya di kota,” katanya.
Dia lalu mendekati untuk mengetahui binatang tersebut. Begitu tahu reptil berukuran sekitar satu meter itu adalah buaya, Lujeng memutuskan untuk menangkapnya. Pasalnya binatang tersebut akan membahayakan warga lain jika dalam kondisi bebas lepas.
Digigit
Ketika Lujeng hendak memegang ekornya, buaya itu tiba-tiba menyambar tangan kirinya. Karena reflek, dia lalu menarik ekor reptil itu hingga gigitannya terlepas. Dia lalu membanting beberapa kali sampai buaya itu lemas. Satwa itu lalu dibawa pulang.
Sementara itu, Lujeng langsung dilarikan ke RS Nirmala karena mengalami luka robek cukup parah di tangannya. Dia mendapatkan 26 jahitan akibat luka gigitan buaya.
Perangkat Desa Selabaya, Jarwanto langsung melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga. Diperkirakan buaya tersebut berusia lebih dari satu tahun.
Pihaknya belum mengetahui dari mana asal buaya tersebut. Pasalnya tidak mungkin ada buaya muara yang hidup di lingkungan perkotaan.
“Saya menduga, buaya itu peliharaan warga yang lepas,” katanya.
Resah
Adanya buaya tersebut membuat warga desa setempat resah. Mereka khawatir masih ada buaya lain yang berkeliaran di Sungai Tunggal. Apa lagi pemukiman dekat dengan sungai.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga, Muhammad Umar Faozi bersama TNI, Polri dan perangkat desa setempat akan melakukan penyisiran di bantaran Sungai Tunggal di sekitarnya.
“Secepatnya kami melakukan penyisiran untuk mencari apakah masih ada buaya lagi atau tidak,” katanya. (H82)