PURWOKERTO – Buku yang memuat sejarah Kota Purwokerto, di bedah di kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kamis (6/10/2022).
Bedah buku ini di selenggarakan oleh Banyumas Institute UMP bekerjasama dengan Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UMP dan HMPS Pendidikan Sejarah.
Bedah buku ini, selain untuk menguji secara akademik hasil penulisan ke publik, seklaigus untuk mengingatkan warga Banyumas agar tidak melupakan sejarah daerah asalnya. Terutama Kota Purwokerto yang kini sudah tumbuh dan berkembang cukup pesat.
Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, dan Sumber Daya Manusia, Dr Anwar Ma’ruf ST MT mengingatkan agar jangan pernah lupakan sejarah, karena sejarah adalah perjalanan hidup dari tokoh sejarah.
Baca Baca : UMP Bangun Kolaborasi dengan Rumah Mocaf Banjarnegara
“Ada istilah Jas Merah (jangan lupakan sejarah). Kenapa kita harus belajar sejarah karena tentu dalam rangka untuk melihat bagaimana perjalanan hidup tokoh yang ada atau tokoh pelaku sejarahnya baik yang baik maupun yang buruk , tentu yang baik harus kita ikuti dan yang buruk harus kita tinggalkan,’’ ujarnya.
Bangsa Besar
Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Banyumas Suwondo Geni mengatakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarahnya.
“Sebagai masyarakat Kabupaten Banyumas atau Purwakerta, maka sudah sepatutnya kita juga tidak melupakan sejarah daerah ini. Kita perlu melihat dan mengenali kembali sejarah perjalanan kota ini supaya kesinambungan masa lalu dengan sekarang tetap berjalan,” katanya yang hadir mewakili Bupati Banyumas Achmad Husein.
Baca Juga : 90 Mahasiswa Farmasi UMP Diambil Sumpah Jadi Apoteker
Menurutnya, sejarah bukan hanya pada di milikinya rasa nasionalisme dan ilmu pengetahuan saja, tetapi sejarah dapat membantu pengembangan orang lain dan masyarakat akan suatu peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar kita.
Bedah buku tersebut, nilai dia, menjadi sarana yang efektif dalam memahami, menggali dan mensosialisasikan makna yang terkandung dalam buku sejarah kota Purwakerta ini.(aw-7)