PURWOKERTO – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) terus melakukan inovasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Kolaborasi kali ini di lakukan bersama Rumah Produksi Mocaf di Banjarnegara yang belum lama ini di resmikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nasir, Kamis (29/0/2022) lalu.
“UMP terus melakukan inovasi dan kolaborasi. Inovasinya saya kira sudah beberapa waktu kita bangun, dan salah satunya adalah berkolaborasi dengan rumah mocaf. Mudah-mudahan nanti riset mulai dari bahan baku yang bagus, pengembangan produk. Ke depan saya kira beberapa fakultas turut kontribusi untuk melakukan rebranding, atau digitalisasi di proses marketing,” kata Rektor UMP Dr Jebul Suroso, Senin (3/10/2022).
Rektor mengatakan, produk mocaf Banjarnegara itu banyak yang bagus, dan di harapkan terus berkembang.
Baca Juga : 90 Mahasiswa Farmasi UMP Diambil Sumpah Jadi Apoteker
“UMP saat ini memiliki beberapa periset yang insya Allah terus di kembangkan dengan maju, dan di sini tampaknya teman-teman dosen sudah bisa mendapatkan penghargaan dari kementerian Pendidikan yang angkanya luar biasa,” jelasnya.
Kolaborasi
Wakil Rektor IV Bidang Riset dan SDM Dr Anwar Ma’ruf MT mengatakan, Fakultas Teknik Kimia UMP telah melakukan kolaborasi dengan PT RMI (Rumah Mocaf Indonesia) dengan wujud Kerja sama yakni pengembangan tepung mocaf tinggi protein melalui Hibah Penelitian Riset Keilmuwan 2021.
Kolaborasi lain yakni, pengabdian masyarakat lewat hibah Pengmas MBKM Dikti tahun 2020 untuk pengadaan alat produksi MoCAf.
Pengabdian masyarakat lewat program Hibah Program Kemitraan Masyarakat Dikti terkait pengelolaan limbah produksi -2022, dan Program Kedaireka untuk pengembangan alat pengering Mocaf dan tata kelola limbah.
Baca Juga : UMP Gelar Wisuda Kolosal Peserta Terbanyak 1.805 Lulusan
“UMP sudah melakukan beberapa langkah aktif untuk meningkatkan produktivitas PT Rumah Mocaf Indonesia. Di antaranya inovasi di bidang proses pengeringan. Bersama dengan tim, ada dari Fakultas Teknik kita mengembangkan mesin oven pengering, sehingga proses pengeringan tidak lagi bergantung kepada cuaca matahari, dan itu prosesnya cukup empat sampai enam jam,” jelasnya.
Inovasi
Lebih lanjut Dr Anwar mengatakan, UMP juga telah melakukan inovasi di dalam proses fermentasi. Tim UMP sudah berhasil mengembangkan mocaf tinggi protein dengan kandungan sampai 4 persen.
“Program inovasi lain yang kami lakukan adalah pembuatan mie. Kami bersama tim dari program studi Agroteknologi, ada mahasiswa mengembangkan mie yang berbahan dasar dari tepung mocaf yang tinggi protein. Mudah-mudahan dengan inovasi ini semakin menguatkan dari produk pengolahan produk mocaf,” katanya.
Tidak cukup sampai di situ, dalam pengolahan limbah, tim dari Teknik Kimia juga telah berhasil mengelola limbah yang biasanya di buang, kini di jadikan sebuah produk yang memiliki nilai jual tinggi yakni menjadi nata de mocaf.
Baca Juga : Pascasarjana UMP Terapkan Program Internasionalisasi
“Jadi tidak ada limbah yang terbuang. Kami mendapatkan support dari Dikti, dengan begitu, kami bisa mendorong rumah mocaf ini menjadi produksi yang ramah lingkungan,” pungkasnya. (aw-7)