BANJARNEGARA – Kabupaten Banjarnegara menerima dana hibah The Development of Integrated- Farming System in Upland Areas (Upland) sebesar Rp 55,9 miliar. Bantuan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memajukan pertanian di Banjarnegara.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menyatakan, program Upland untuk pengembangan pertanian terintegrasi tersebut patut disyukuri. Pasalnya, dari 535 kabupaten/kota di Indonesia, hanya 13 daerah yang mendapatkan dana hibah Upland dari Islamic Development Bank dan International Fund for Agricultural Development.
“Harus kita syukuri karena Banjarnegara masuk salah satu dari 13 daerah yang menerima hibah Upland,” katanya, saat pengarahan kepada penerima kegiatan Upland di Pendapa Dipayudha, Senin (5/4).
(Baca Juga: Kentang Lampeng Asli Banjarnegara Terima Sertifikat)
Menurutnya, dana hibah Upland harus dimanfaatkan untuk kegiatan dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, dia meminta agar dana tersebut digunakan dengan cermat sesuai tujuan program.
“Gunakan dengan cermat, jangan dicathil, apa lagi dikorupsi,” tegasnya.
Kegiatan Integrasi
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara Totok Setya Winarna menjelaskan, bahwa dana hibah Upland untuk Kabupaten Banjarnegara akan difokuskan untuk kegiatan integrasi antara tanaman kopi dengan ternak domba batur dan kambing. Program akan berjalan selama 4 tahun (2021-2024).
“Total dana hibah Rp 55,9 miliar, dan untuk tahun 2021 teralokasi anggaran sebesar Rp 12,5 miliar, katanya.
(Baca Juga: Distankan KP Banjarnegara Gelar Bazar Sayuran)
Sedangkan penerima manfaat tersebar di 23 desa di 4 kecamatan, yakni Batur, Pagentan, Pejawaran dan Kalibening. Dana hibah Upland digunakan untuk fasilitasi infrastruktur tani, pengembangan kopi berikut sarana produksi, pengembangan ternak, fasilitasi pengolahan dan pasca panen, pengembangan akses pembiayaan serta peningkatan kapasitas dan kelembagaan petani.
“Jumlah kelompok yang terfasilitasi mencapai 33 kelompok dengan anggota 1019 orang,” paparnya.
Infrastruktur tani yang dibangun meliputi jalan usaha tani sepanjang 21.839 meter, 3 unit embung, irigasi perpipaan sepanjang 15.277 meter. Selanjutnya, untuk pengembangan kopi arabika mencapai luasan 473 hektar. Sementara untuk pengembangan ternak mencapai 726 ekor meliputi domba 506 dan kambing 220 ekor. (cs-2)