BANYUMAS-Guyub rukun masyarakat sebagai bagian dari keserasian sosial diminta terus diwujudkan. Pasalnya dengan ini berbagai bencana sosial bisa diantisipasi.
Hal itu disampaikan Tuti Setyowati, pejabat Dinas Sosial Jawa Tengah, Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial saat Sarahsehan Keserasian Sosial Forum Keserasian Sosial ‘Amongkisma’ di Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, Kamis (3/10) siang.
“Selain bencana alam dan non alam, bencana sosial juga tak kalah penting untuk diantisipasi. Keserasian sosial menjadi salah satu faktor untuk mencegah terjadinya bencana sosial,” jelas Tuti yang mencontohkan bencana sosial yang terjadi di Wamena, Papua saat ini.
Menurut Tuti, bencana sosial termasuk di dalamnya berupa konflik sosial berdampak negatif bagai berbagai bidang kehidupan. Tak hanya psikososial yang terdampak, kerugian material hingga korban nyawa bisa saja terjadi akibat bencana sosial ini. Semua telah diamanatkan UU Nomor 24 tahun 2007 tentang kebencanaan sosial.
“Untuk mencegah itu, keserasian sosial dari tingkat keluarga, masyarakat harus diwujudkan. Guyub rukun antar warga harus terus diwujudkan untuk mencegah bencana sosial. Pelopor keserasian sosial harus berperan aktif untuk mewujudkan ini,” katanya.
Camat Karanglewas, Mahmudi mengimbau kepada masyarakat di Desa Sunyalangu untuk terus menjaga kerukunan dan kegotongroyongan. Gotong royong dan kerukunan menjadi modal yang sangat penting untuk mendorong lancarnya pembangunan di wilayah desa. Apalagi saat ini selain pembangunan fisik, juga sedang digalakan pembangunan manusia.
“Gotong royong dan kerukunan warga desa adalah bagian dari keserasian sosial. Dengan keserasian sosial inilah, niscaya berbagai program pembangunan, pemberdayaan masyarakat bisa dilaksanakan dengan baik,” jelasnya.
Ketua Forum Keserasian Sosial Amongkisma, Desa Sunyalangu, Fatkhur Rozak mengatakan kegiatan keserasian sosial ini terdiri dari dua kegiatan fisik dan non fisik. Kegiatan fisik berupa pembangunan prasarana olahraga berupa lapangan voli yang menggunakan tanah kas desa.
“Untuk kegiatan nonfisik berupa dialog tematik atau sarahsehan keserasian sosial. Harapannya dari kegiatan ini masyarakat Sunyalangu menjadi masyarakat yang guyub rukun dan damai sejahtera,” ujarnya. (K37-)
Diskusi tentang artikel