BANJARNEGARA – Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) menilai kawasan Dieng berpotensi menjadi salah satu World Heritage atau Warisan Dunia dari Unesco. Penemuan struktur kaki candi di Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur mengindikasikan masih banyak bangunan candi yang tertimbun.
Demikian disampaikan salah satu Pengurus Pusat AGSI, Heni Purwono melalui siaran persnya. Menurutnya, termuan arca ganesha dan struktur candi di Dieng baru-baru ini semakin meyakinkan di dalam tanah Dieng masih banyak bangunan candi sebagaimana tulisan Sir Thomas Raffles dalam buku The History of Java.
“Tinggal kita tunggu komitmen pemerintah, mau tidak menggali potensi itu menjadi peluang. Dieng adalah aset wisata sejarah yang tak dimiliki tempat lain,” katanya.
Menurutnya, dengan didukung panorama yang ada di Dieng, maka Dieng akan semakin memiliki magnet untuk wisata sejarah. Bahkan dia meyakini Unesco akan mau menetapkan Dieng menjadi warisan dunia jika pemerintah mau melakukan ekskavasi secara serius.
“Dieng akan menjadi magnet wisata dunia kedua setelah Borobudur di Magelang,” tandas Heni.
Langkah awal yang diperlukan, menurut Heni, Pemerintah Provinsi harus turun tangan untuk memastikan segala pembangunan di Dieng terkendali. Karena Dieng menjadi wilayah yang dikelola dua kabupaten, Banjarnegara dan Wonosobo. Pemkab Banjarnegara tahun ini akan membahas Raperda Cagar Budaya.
“Langkah awal Pemkab Banjarnegara yang mengajukan Raperda Cagar Budaya tahun ini saya kira langkah yang patut diapresiasi. Ke depan saya harap ada langkah nyata lainnya untuk melindungi cagar budaya di Banjarnegara,” ujarnya. (K36-37)