PURBALINGGA – Di tengah maraknya penyebaran virus Corona baru-baru ini, muncul kabar hoaks di sejumlah grup whatsapp dan media sosial. Kabar itu berupa konten berita yang dipelintir isinya soal enam warga Purbalingga yang baru pulang dari luar negeri.
Dalam WAG itu disebutkan dengan vulgar enam orang itu sebagai pemilik sejumlah toko. Bahkan mereka dikabarkan diperiksa oleh petugas kesehatan dan dikarantina.
“Ada kabar yang beredar di banyak grup WA, katanya saya bersama keluarga baru pulang dari Italia dan positif tertular virus corona,” kata pemilik toko kelontong Ragil Wangi, David Susanto, Minggu petang (15/3).
Dengan kesal, dia pemilik Toko Kelontong Ragil Wangi itu menunjukkan tampilan chat dalam WAG berisi peringatan agar tidak mengunjungi toko Ragil Wangi. Kendati informasi hoaks itu tidak mempengaruhi omzet tokonya, David merasa dirugikan secara moril.
“Saya tegaskan, itu bohong. Saya tidak bepergian ke luar negeri sejak beberapa tahun lalu. Setiap hari jualan di rumah,” katanya.
Isterinya, Yeni Ris menambahkan, dalam sehari lebih dari seratus pesan dan telepon yang masuk menanyakan kondisinya. Pasalnya, dalam kabar yang beredar tersebut, dia disebutkan tertular Corona dan dikarantina di RS Margono Soekarjo Purwokerto.
Bingung
“Saya bingung, saya selama ini jualan di rumah kok dikabarkan dikarantina. Kalau keluarga kami terkena Corona, kan Dinas Kesehatan sudah datang memeriksa kami dan mengisolasi kami. Sekali lagi, kami luruskan, kabar yang beredar itu hoaks,” tegasnya.
Kepala Dinkominfo Purbalingga, Jonathan Eko Nugroho meminta agar masyarakat untuk tidak mempercayai kabar yang beredar di sosial media dan grup Whatsapp yang belum jelas sumber dan kebenarannya. Meskipun demikian, masyarakat tetap diminta untuk waspada dan dan menjaga kesehatan agar terhindar dari virus Corona tersebut.
“Kalau ada kabar yang belum jelas sumbernya, jangan percaya dulu. Cari kebenarannya. Masyarakat juga jangan ikut menyebarkan informasi hoaks tersebut,” katanya. (H82)