PURWOKERTO – Untuk membatasi dan menekan penyebaran virus korona atau Covid-19, wilayah Kota Purwokerto dan daerah-daerah rawan disemprot memakai disinfektan oleh tim gabungan, melibatkan unsur TNI, Polri, jajaran Pemkab Banyumas, PMI dan BPBD, Kamis (26/3).
Penyemprotan menggunakan sejumlah mobil tangki, pemadam kebakaran, dan mobil water canon, serta melibatkan lebih dari 100 petugas, termasuk aparat keamanan, anggota PMI dan BPBD. Kegiatan dipandu langsung unsur Forkompinda. Seperti bupati, wakil bupati, ketua DPRD, kapolresta, dan komandan Kodim 0701 Banyumas. Termasuk dari pihak Korem 071 Wijayakusuma. Mereka juga melakukan penyemprotan disejumlah titik.
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Whisnu Caraka mengatakan, pembagian rute penyemprotan dibagi untuk jalur dari Berkoh hingga Swangan oleh jajaran Polres. Kemudian dari alun-alun ke arah Mapolresta dan SPN oleh jajaran TNI. Satu titik lagi untuk tim pemadam kebakaran untuk rute tertentu karena tidak bisa berjalan.
“Penyemprotan ini kami harapkan bisa ikut membantu menenangkan dan memberi rasa aman bagi warga supaya tidak terlalu panik terkait penyebaran Covid-19. Yang penting kewaspdaan selalu dijaga dan ikuti anjuran pemerintah,” katanya, di sela-sela penyemprotan dari titik komplek kabupaten.
Menurutnya, untuk kapasitas mobil water canon dari polisi, kapasitasnya 6 ribu liter, yang sudah dicampur disinfektan yang sudah diukur sesuai standar kesehatan. Penyemprotan ini rencananya akan dilakukan secara berkala, karena masa tahan disinfektan tersebut sekitar tiga hari.
“Nanti kita akan rapatkan dengan pihak pemkab lagi untuk mengatur jadwal berkala, dari pemkab kapan, dari kita kapan dan dari TNI kapan. Sekarang fokus di wilayah kota dan daerah rawan,” tegas Kapolresta.
Daerah Rawan
Bupati Achmad Husein, selaku juru bicara tim gugus tugas penanganan Covid-19 mengatakan, ide penyemprotan dari kapolresta dan dandim ini fokus ke jalur-jalur yang jarang terkena sinar matahari. Termasuk ke pasar-pasar dan jalan-jalan gang yang masuk daerah rawan.
“Saya juga sudah minta di wilayah Desa Kemiri Sumpiuh, Kracak Ajibarang dan Kelurahan Purwokerto Lor, juga akan disemprot khusus. Karena tiga pasien dalam pengawasan yang positif Covid-19, berasal dari daerah itu,” kata Husein.
Di luar kegiatan tersebut, dia menjelaskan, dalam rapat sambil berjemur di pagi hari bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama, juga diputuskan untuk membentuk tim khusus yang menangani pemakanan pasien meninggal positif Covid-19.
“Kita belajar dari kejadian di Sumampir, yang sempat ada penolakan warga saat salah satu PDP Covid-19, yang meninggal saat mau dimakankan sempat ditolak warga. Padahal hasil tesnya belum keluar, negatif atau positif,” tuturnya.
Dia mengatakan, selain tim khusus yang menangani mulai di rumah sakit (isoliasi) hingga tim yang mengurusi pemakanan, juga akan disiapkan tempat pemakaman khusus. Tujuannya agar masyarakat dan keluarga korban bisa tenang.
“Timnya nanti ada dariBPBD dan elemen lain, termasuk yang membacakan doa. Nanti ada pelatihan dulu yang didampingi MUI,” katanya.(G22-60)