PURWOKERTO – Inovasi asal Kabupaten Banyumas kembali mendapat apresiasi pada Kompetisi Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) tahun 2022 yang di gelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Dua inovasi Banyumas yang berhasil masuk Top 99, yaitu inovasi “Sumpah Beruang” Sulap Sampah Berubah Uang yang Bupati Banyumas Achmad Husein prakarsai langsung dan inovasi Banyumas Calakan Teacher Traning Center (BCT2C) yang di inisiasi guru-guru Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.
Pengumumam tersebut tertuang dalam surat pengumuman Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB nomor: B/273/PP.00.05/2022 tentang Finalis Top Inovasi Pelayanan Publik Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD Tahun 2022.
Baca Juga : Dua Inovasi dari Banyumas Raih Penghargaan Tingkat Provinsi
Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Banyumas, Rintawati Sandra Dewi mengaku, bersyukur inovasi Banyumas setiap tahunnya mampu menembus Top 99.
Menurutnya, 2 inovasi tahun ini masuk Top 99 Sinovik berhasil menyisihkan 2.454 inovasi lainnya yang masuk di Kemenpan-RB.
“Setiap tahun kita mampu masuk Top 99. Pada tahun 2019 kita meloloskan Inovasi Pattas Mitra Kurir Langit, tahun 2020 “Gendis” Banyumas dan Tahun 2021 kemarin PSC-119 Satria Banyumas yang masuk Top 99,” jelasnya usai mengikuti Rakor Kompetisi Layanan Publik secara Virtual dari Purwokerto Smart Room Graha Satria, Senin (20/6/2022).
Inovasi Bupati
Sumpah Beruang merupakan Inovasi Bupati Banyumas Achmad Husein yang terinpisasi, di mana pada tahun 2018 sampah sempat menjadi masalah serius di Banyumas.
Setelah warga memboikot tempat pembuangan akhir di Kaliori, Banyumas sempat mengalami darurat sampah. Sampah berceceran si tepian jalan. Aroma tak sedap, mengusik pejalan kaki dan pengguna jalan lainnya.
Sejak saat itu, strategi pengolahan sampah di ubah dalam bentuk unit-unit pengelola sampah yang tersebar di sejumlah wilayah. Unit-unit ini di namai Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).
Masyarakat di libatkan dalam pengelolaan sampah model ini melalui kelompok swadaya masyarakat. Harapannya, masalah sampah selesai di lingkup wilayah masing-masing melalui pemberdayaan masyarakat.
“Saat ini Banyumas telah mendirikan 25 TPST yang mampu mengurangi pembuangan sampah ke TPA secara signifikan. Pemkab Banyumas juga melakukan terobosan dengan menjalankan beberapa program penanganan sampah,” jelasnya.
Program itu antara lain aplikasi Jeknyong untuk pengambilan sampah organik, Salinmas untuk pemilahan dan pengambilan sampah organik yang bekerja sama dengan bank sampah setempat.
Rumah Belajar Online
Sementara Banyumas Calakan Teacher Training Center (BCT2C) merupakan rumah belajar online di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.
Kehadiran Banyumas Calakan sejak mulai merebaknya pandemi Covid-19 pada tahun 2020, sangat efektif dalam membantu guru-guru di Kabupaten Banyumas untuk memaksimalkan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Banyumas Calakan memberikan akses diklat online secara luas untuk semua guru dari berbagai jenjang, kepala sekolah dan pengawas sekolah,” kata Dwi Riyani Darma Setianingsih, Ketua Banyumas Calakan.
Baca Juga : Bupati Minta MPP Terus Berinovasi Beri Kemudahan Pelayanan
Adapun kegiatan diklat online yang di laksanakan fokus pada bidang IT untuk menunjang kegiatan PJJ agar lebih berkualitas, mudah di gunakan dan manajemen pembelajaran jarak jauh lebih tertib pada masa pandemi Covid-19.
Menurutnya, keberadaan Banyumas Calakan hingga saat ini telah berhasil dan sukses menyelenggarakan puluhan diklat yang di ikuti hingga puluhan ribu peserta.
“Yang menjadi menarik semua peserta dan nara sumber gratis. Nara sumber dari berbagai profesi mau menjadi relawan, Alhamdulillah meski bukan tujuan akhir inovasi ini masuk top 99, semoga bisa menembuh TOP 45,” tambahnya.
Kedua inovasi yang masuk Top 99 ini akan kembali mendapatkan penilaian oleh Tim Kemempan RB pada Jumat (1/7/2022) untuk menuju Top 45. Bupati Banyumas di jadwalkan memberikan paparan secara langsung di hapadan juri.(aw-7)