PURWOKERTO – Empat dari lima pasien yang dirawat di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto dan RSUD Banyumas, dinyatakan negatif terinfeksi virus korona. Sedangkan satu pasien masih menunggu hasil cek laboratorium dari Litbangkes Kemenkes.
Direktur RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto, dr Tri Kuncoro MMR, kemarin, mengatakan, dua pasien yang dirawat di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo dinyatakan negatif dari virus korona tersebut merupakan pasien yang berasal dari Kabupaten Banjarnegara dan Kebumen.
Keduanya akan dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing. Bahkan mereka bakal dijemput oleh pihak Dinas Kesehatan kabupaten. Sedangkan pasien yang berasal dari Kabupaten Cilacap, saat ini belum dipulangkan dan masih dirawat di ruang isolasi karena masih menunggu hasil uji labotarium Litbangkes Kemenkes di Jakarta.
Sebelumnya rumah sakit milik Pemprov Jateng tersebut merawat tiga orang pasien yang diduga memiliki faktor risiko terpapar virus Covid-19. Mereka berasal dari Kabupaten Banjarnegara, Kebumen dan Cilacap.
Ketiga pasien tersebut dirawat di ruang isolasi. Mereka juga tidak diinfus. Pasien yang dirawat itu, saat datang konsisinya mengalami demam, batuk, pilek dan mengalami sesak.
Namun untuk pasien yang terakhir datang, yakni pasien dari Cilacap mengalami penyakit agak komplek. Bahkan komplikasi penyakitnya lebih dominan.
Dia menjelaskan, pasien yang dirujuk dari Banjarnegara pernah bepergian ke Malaysia, sedangkan pasien yang berasal dari Kebumen pernah bepergian ke Taiwan.
Pasien yang dari Banjarnegara dirawat di RSUD Margono sejak Selasa (3/3) malam, sedangkan pasien dari Kebumen masuk Rabu (4/3) siang. Kemudian, pasien rujukan yang dari Cilacap masuk ke RSUD Prof Dr Margono pada Kamis (5/3) malam. Pasien berusia 34 tahun ini juga pernah bepergian ke Macau China.
Terkait dengan ruang isolasi, dr Tri Kuncoro mengatakan, RSUD Prof Dr Margono Soekarjo memiliki enam ruang isolasi dengan enam tempat tidur. “Kalau di ruang isolasi ada lima tempat tidur dan di ruang IGD ada satu tempat tidur, sehingga seluruhnya ada enam tempat tidur,” katanya.
Koordinasi
Sementara itu, dua pasien yang dirawat di RSUD Banyumas juga negatif dari infeksi virus korona. Hal tersebut terkonfirmasi dari Wakil Direktur Umum RSUD Banyumas dr Noegroho Harbani.
“Pasien sudah bisa pulang. Kami sedang menyiapkan semuanya. Kita diskusikan dengan semua dokter penanggung jawab pasien dan yang merawat dan kita koordinasikan dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat,” katanya kepada wartawan.
Seperti diberitakan, dua pasien yang dirawat di RSUD Banyumas dinilai memiliki faktor risiko terpapar virus korona. Kedua pasien tersebut kini terus diobservasi di ruang isolasi.
dr Noegroho Harbani mengatakan, pasien pertama yang dirawat seorang perempuan yang memiliki riwayat kunjungan dari Hongkong. Pasien tersebut tiba di tanah air pada 26 Februari lalu, dan sempat lolos pemeriksaan kesehatan imigrasi.
Pada tanggal 27 Februari sampai di rumah, dan tanggal 2 Maret mengeluh demam tinggi, menggigil, diare, serta nyeri kepala. Pasien kemudian dibawa ke RS Wiradadi, dan karena dinilai memiliki faktor risiko terpapar virus korona, kemudian dirujuk ke RSUD Banyumas.
Kemudian, pasien kedua berjenis kelamin perempuan berusia 26 tahun. Pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan dari Singapura. Pasien itu merupakan rujukan dari RS DKT Purwokerto. Pasien dirujuk ke RSUD Banyumas karena RSUD Banyumas menjadi pusat rujukan pasien yang memiliki faktor risiko korona. (H48,H60-20)