BANYUMAS – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banyumas kembali membentuk pengurus FKUB tingkat kecamatan.
Kali ini, pembentukan kepengurusan FKUB Kecamatan Jatilawang yang yang difasilitasi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Banyumas. Pembentukan ini dilaksanakan di Balai Desa Tunjung, Kamis (26/9).
Hadir dalam pengukuhan, Kepala Kesbangpol Banyumas, Setia Rahendra, Koranmil, Kodim, pengurus FKUB Banyumas, Fatayat, Pemuda Muhammadiyah, IPNU, serta para tokoh agama setempat.
Kasi Seni, Budaya, Agama, Ketahanan, Ekonomi dan Kemasyarakatan Kesbangpol Banyumas, Subardi, mengatakan, sebelumnya kepengurusan FKUB tingkat kecamatan telah dibentuk FKUB di lima kecamatan.
Meliputi, Kecamatan Sumpiuh, Kecamatan Sokaraja, Kecamatan Ajibarang, Kecamatan Wangon dan Kecamatan Cilongok.
“Pada 2019, kami Kesbangpol, Kantor Kementerian Agama Banyumas dan FKUB Banyumas membentuk FKUB di enam kecamatan,” katanya.
Tujuan pembentukan FKUB kecamatan untuk meningkatkan kerukunan antarumat beragama di tingkat kecamatan. Di samping itu, untuk menjalin komunukasi yang baik dengan pemerintahan daerah, Kesbangpol dan FKUB Banyumas dengan baik, sehingga terjadi hubungan harmonis.
Dialog Kebangsaan
Usai pengukuhan yang dilakukan oleh Camat Jatilawang, Edi Paryono dilanjutkan dialog kebangsaan dengan tema “Dengan Dibentukknya FKUB tingkat Kecamatan Kita tingkatkan Kerukunan Umat Demi NKRI”.
Setia Rahendra ketika sesi dialog menegaskan, FKUB kini menjadi sangat penting keberadaanya di tengah-tengah tantangan proxy war dan potensi konflik berbau SARA.
“Sekarang kita sedang menghadapi proxy war. Proxy war merupakan perang secara tidak langsung. Namun menggunakan pihak ketiga sehingga tidak terlihat secara kasap mata, contohnya dengan pengedaran narkoba,” katanya.
Perang tersebut kata dia, menghancurkan generasi muda, sehingga bisa diprediksi ke depan tidak punya sumber daya manusia yang unggul. “Kita tidak sadar sedang dibuai dengan kenyamanan. Makanya ini jadi perhatian bersama,” katanya.
Dengan dikukuhkannya FKUB di kacamatan harus dibekali dengan iman dan taqwa sehingga menjadi manusia yang unggul tidak gampang diserang.
Diharapkan pengurus FKUB akan semakin menumbuhkan rasa persaudaraan antaragama dan interagama. Hidup dengan penuh kegotongroyongan penuh toleransi di dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Ketua FKUB Banyumas Mohammad Roqib yang diwakili Sekretaris FKUB Banyumas, menekankan agar jangan sampai terjadi disharmoni di tengah lingkungan masyarakat.
“Rukun itu dinamis tidak statis, sewaktu-waktu bisa terjadi konflik. Maka dari itu tugas kita di FKUB menjadi garda terdepan,” katanya. (H60-)