PURWOKERTO – Harga cabai di sejumlah pasar tradisional Purwokerto masih tinggi. Bahkan, cabai rawit merah per biji dihargai Rp 500.
“Tadi saya beli satu ons campur cabai merah keriting dan cabai rawit merah Rp 5000. Tapi cabai rawit merahnya sedikit sekali. Hanya beberapa biji saja,” tutur pembeli yang ditemui di Pasar Cermai Purwokerto, Fitria, Rabu (12/2).
Dia menuturkan, informasi dari penjual harga cabai sekarang sedang mahal. Dirinya juga mengurangi pembelian akibat harga malah. “Biasanya saya beli seperempat kilogram, tapi sekarang dikurangi jadi satu ons,” tuturnya.
Pedagang Pasar Cermai yang enggan disebut namanya, mengakui harga cabai sekarang sedang mahal. Terutama cabai rawit merah. “Kalau dihitung harga cabai rawit merah Rp 500 per biji,” tuturnya.
Kenaikan cabai sudah terjadi sejak memasuki awal tahun. Bahkan, pada akhir Januari harga sempat menembus Rp 90 ribu per kilogram. Kenaikan harga akibat pengaruh cuaca. Barang yang keluar dari sentra penghasil sayuran, seperti Magelang dan Muntilan ke pasar tradisional sedikit.
“Hujan banyak cabai yang siap petik rusak dan busuk, jadi barang yang ke sini terbatas. Akibatnya, harga jadi naik,” kata pedagang sayuran di Pasar Wage Purwokerto, Kamsiah (56).
Kenaikan ini diakuinya telah menurunkan daya beli masyarakat. Pembeli mulai mengurangi jumlah pembelian. Misalkan, sebelumnya membeli setengah kilogram, dikurangi menjadi seperempat kilogram.
Pedagang sayuran lain di Pasar Wangon, Tukiyah menambahkan, harga cabai berflutuasi, terutama saat pasokan dari sentra tidak lancar. “Sekarang harganya sedang naik karena pengaruh musim hujan. Moga-moga harga bisa stabil agar tidak memberatkan pembeli,” katanya. (H60-20)