PURWOKERTO – Kelompok peduli kebersihan sungai yang tergabung dalam Forum Relawan Lintas Organisasi (Fortasi) Kabupaten Banyumas melakukan kegiatan bersih-bersih Sungai Banjaran di wilayah Purwokerto, Minggu (19/9/2921).
Selain mengantisipasi terjadinya dampak lingkungan, kegiatan itu seklaigus memperingati Hari Hari Bersih-bersih se-dunia atau World Clean Up Day (WCD).
Memasuki musim hujan ini, salah satu sungai yang membelah jantung Kota Purwokerto ini berpotensi terjadi penyumbatan akibat berbagai sampah yang masyarakat buang maupun limpahan dari daerah atas.
Selain itu, munculnya semak belukar yang tumbuh di sepanjang bantaran maupun bibir sungai atau di tengah sungai, juga berpotensi menyebabkan arus tidak lancar.
Koordinator kegiatan, Saprol mengatakan, atas kondisi tersebut, Fortasi tergerak untuk berperan serta bersama masyarakat sekitar membersihkan sungai.
Baca Juga : Penanganan Sampah Sungai Harus Dilakukan Hulu Hilir
”Karena saat ini sudah memasuki musim hujan, kalau sungai tidak kita bersihkan bisa terjadi penumpukan sampah akibat kiriman dari atas atau yang masyarakat buang. Karena saat arus sungai mengalir berpotensi sampah terbuang ke sungai,” katanya di lokasi kegiatan.
Menurutnya, jika terjadi penumpukan sampah bisa memicu terjadinya banjir karena arus sungai tidak lancar. Sementara sungai tersebut, sebagian juga warga fungsikan.
Titik Pertemuan
Sasaran aksi peduli kebersihan sungai kali ini, kata dia, di titik pertemuan antara Sungai Juring dengan Sungai Banjaran. Karena relawan dan warga sekitar yang turun sekitar 100 orang, maka pembersihan tidak berlangsung lama.
Adapun elemen Fortasi yang terlibat, yakni Serayu Rescue, Relawan ODGJ Banyumas, MDMC dan Gerpik. Kemudian ada MTA, Satria Reptil Banyumas, PU SDA, PMI, Rapi Cilongok, Banyumas, pecinta alam, Ansor-Banser Kedung wuluh, serta Pemdes Kedungwuluh.
Sesepuh Fortasi, Eddy Wahono mengatakan, menjelang musim penghujan, perlu mengingatkan masyarakat kembali untuk mengecek kondisi sungai dan saluran-saluran air lain dari sumbatan-sumbatan sampah.
Baca Juga : Sampah Ancam Kelestarian Sungai dan Fungsi Irigasi
Sebelum turun hujan, pembersihan sampah juga mudah. Selain itu, lewat gerakan bersih-bersih sungai seperti ini, juga sebagai upaya mencegah kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan ke sungai.
”Jika ini tidak ada pencegahan, dampaknya terjadi penurunan kualitas air karena tercemar akibat pembusukan sampah. Yang fatal, kalau aliran air terhambat bisa menyebabkan banjir,” terangnya.(aw-7)