BANYUMAS-Hubungan antara pasien cuci darah dan perawat cuci darah yang ada di eks karesidenan Banyumas diharapkan semakin erat. Pasalnya hal ini penting untuk menjamin keberlangsungan pengobatan pasien cuci darah agar lebih maksimal.
Harapan itu diungkakan Ketua KPCDI Banyumas, Tangkas Windarso saat Kopi Darat peringatan Ulang tahun pertama Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Cabang Banyumas, di SMP 1 Sokaraja, Minggu (27/10).
“Kami berharap IPDI (Ikatan Perawat Dialisis Indonesia) dengan KPCDI ini semakin erat seperti keluarga. Kami mendapatkan pengobatan yang prima dan petugas medis menjalankan tugasnya dengan baik,” katanya usai memberikan potongan tumpeng kepada perwakilan dari IPDI, Sofiatun Nuriah.
Menurut Tangkas, pasien dialisis merupakan pasien yang membutuhkan pelayanan khusus dan rutin. Keberlangsungn kesehatan yang prima bagi para pasien dialisis juga sangat dipengaruhi dari keteraturan dan kedisiplinan layanan dialisis sesuai petunjuk medis. Dalam hal inilah, peran perawat dialisis sangat dibutuhkan.
“Harapannya ke depan KPCDI dan IPDI bisa bekerjasama lebih erat dan kerjasama ini diharapkan bisa lebih luas, lebih dari sekadar dari hubungan pasien dan perawat saja. Semoga ke depan ini semakin terwujud dengan kegiatan yang bermanfaat kepada masyarakat,” jelasnya.
Di ulang tahun KPCDI Banyumas yang pertama inilah, 100 pasien cuci daerah beserta keluarga yang hadir mempunyai harapan yang sama. Mereka berharap KPCDI ke depan semakin berperan membantu para pasien dialisis.
Selain itu bisa memberikan manfaat kepada warga masyarakat secara luas akan pentingnya menjaga kesehatan ginjal. “Saya harap, semoga ke depan KPCDI Banyumas bisa semakin bermanfaat untuk orang banyak” kata Tangkas.
Dalam kopdar kemarin, banyak dorprise yang dibagikan kepada para peserta. Berbagai permainanpun diikuti dengan antusias oleh para peserta dan berjalan sangat meriah. Dengan kegiatan ini mereka sejenak melupakan rutinitas dan status mereka sebagai pasien cuci darah.
(K37-)
Diskusi tentang artikel