PURWOKERTO – Humanity Food Truck 2.0 mendistribusikan 500 bungkus makanan untuk para santri TPQ, tunawisma, tukang becak dan jemaah Masjid Bhayangkara Purwokerto, Kamis (28/11).
Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) Purwokerto, Tri Ageng Santoso mengatakan, Humanity Food Truck 2.0 merupakan salah satu bentuk implementasi zakat dari masyarakat yang dikelola ACT.
Keberadaan armada baru Humanity Food Truck 2.0 menjadi ikhtiar ACT dalam memaksimalkan layanan zakat dan meningkatkan kualitas layanan zakat.
Humanity Food Truck 2.0 hadir dengan sejumlah keunggulan dibandingkan dengan armada sebelumnya. Kelengkapan dapur pun lebih optimal, seperti tersedianya chiller 2 pintu, penanak nasi tiga tingkat hingga yang mampu memasak hingga kapasitas 21 kilogram beras dalam sekali masak, dua kuali tekanan tinggi, dan satu kuali tekanan rendah.
Semua fasilitas itu memungkinkan tim Humanity Food Truck 2.0 memasak menu hingga 1500 porsi dalam waktu yang lebih singkat. Humanity Food Truck 2.0 beranggotakan 8 kru yang tediri dari 3 chief, 3 orang tenaga pembantu dan 2 awak pengendara.
“Ini program nasional food truck. Sebuah armada yang dirancang khusus sebagai dapur. Kendaraan taktis ini digunakan pada saat bencana alam. Karena ketika ada bencana, hal pertama dibutuhkan pangan. ACT hadir lebih cepat menyediakan makanan. Ketika tidak ada bencana kami gunakan food truck ini menyalurkan makanan gratis untuk tunawisma, fakir miskin dan para santri,” katanya.
Staff Program ACT Purwokerto, Sujada Abdul Malik menambahkan, kehadiran Humanity Food Truck ini dalam rangka memperkenalkan bahwa ACT mempunyai mobil yang bisa diturunkan apabila terjadi kondisi bencana.
Selain itu mobil ini dapat digunakan untuk mengatasi kerawanan pangan. “Sasaran Humanity Food Truck yaitu masyarakat prasejahtera, korban bencana dan orang-orang yang sedang berpuasa,” katanya. (H60-20)