PURWOKERTO – Sampah plastik yang jadi sumber masalah, banyak yang dihasilkan oleh kalangan rumah tangga. Berbagai bungkus produk, mulai dari bungkus sabun cuci, bungkus mi instan, bungkus shampo, sampai bungkus terasi menjadi hasil sisa dari kebutuhan rumah tangga.
Banyak, yang selama ini menganggap sampah plastik itu setelah dimasukkan tong sampah kemudian menjadi bebas masalah. Pada kenyataannya sampah itu akan menumpuk di TPA, dan tak jarang ada yang tercecer dan mencemari lingkungan. Tak mau lingkungan kotor dan tercemar sampah plastik, ibu-ibu warga RW 9, Kelurahan Kober,
Kecamatan Purwokerto Barat tergerak mengubah kebiasaan dalam membuang sampah. “Kami menggelar sosialisasi hari ini (kemarin) tentang bank sampah. Dalam sosialisasi dijelaskan jika sampah ternyata bisa diubah jadi emas,” ucap Nailis, yang akrab disapa Bu RW, kemarin.
Menurutnya, upaya mengubah sampah menjadi emas sangat menarik minat ibu-ibu setempat. Bahkan menurutnya, ibu-ibu ada yang meminta bank sampah segera diresmikan, karena sudah tak sabar mendapat emas.
“Jadi alurnya, sampah yang dikumpulkan kemudian dijual. Hasil penjualan itu akan ditabung, ada yang bentuknya tabungan emas,” ungkapnya.
Ia mengatakan, sebagai permulaan pihaknya menggandeng bank sampah yang telah ada sebelumnya. Dengan demikian, pihaknya dapat belajar dari pihak yang telah lebih dulu mengelola bank sampah.
Salah satu warga yang juga inisiator kegiatan tersebut Heni mengatakan, pada intinya gerakan ini merupakan bentuk nyata kepedulian ibu-ibu dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dan ketika dalam aktivitasnya ternyata bisa mendapatkan nilai tambah, maka hal itu merupakan sebuah berkah.
“Bank sampah bisa jadi wadah bagi warga yang selama ini sudah memilah sampah, seperti sampah plastik. Jadi nantinya akan lebih maksimal dalam pengelolaan sampah, terutama plastik,” imbuh warga lainnya, Eni. (Gayhul Dhika Wicaksana-20)