PURWOKERTO – Praktik perjudian toto gelap (togel) kembali marak terjadi lagi di wilayah hukum Banyumas. Padahal sebelumnya sempat hilang dan tutup sama sekali. Praktik ini kembali muncul justru saat status Polres Banyumas naik kelas menjadi Polresta Banyumas.
Karena dinilai belum ada tindakan tegas dari aparat yang berwenang, kondisi ini mengundang sikap dan keprihatinan dari sejumlah kalangan. Di antaranya dari kalangan ormas Islam dan tokoh masyarakat.
Dalam pernyataan sikap yang ditandatangani Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Sokaraja, Minggu (19/1), Ari Kurnianto menyatakan, menolak perjudian dan togel yang kini marak kembali.
Menurutnya, ada empat poin pernyataan sikap, pertama menolak segala bentuk perjudian baik yang terorganisasi maupun tidak teroganisasi. Kedua, mereka mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menolak segala bentuk perjudian.
“Kami juga mendukung aparat kepolisian dan penegak hukum untuk menindak tegas pelaku perjudian, termasuk judi togel sesuai perundang-undangan yang belaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” katanya.
Selain itu, Ansor Banser Sokaraja, juga menyatakan siap berperan serta dalam upaya pemberantasan tindak perjudian di Kabupaten Banyumas.
Surati Kapolda
Ketua Komando Kesiapsiagaan Pemuda Muhammadiyah (Kokam) Kabupaten Banyumas, Nur Fauzi mengatakan, sejumlah Ormas Islam di Banyumas sudah menyatakan minta aparat untuk menindak judi togel dan perjudian dalam bentuk yang lain.
Menurunya, yang sudah menyatakan menolak, di Muhammadiyah, baik di induk organisasi maupun organisasi kepemudaan dan Kokam. Kemudian juga Forum Komunikasi Takmir Masjid dan Musholo Kabupaten Banyumas.
“Kita telah sepakat akan gerak, karena masyarakat sudah resah togel marak lagi, tapi belum ada tindakan. Kita sudah siapkan surat ke Kapolri dan Kapolda Jateng supaya bisa memerintahkan aparat yang di wilayah melakukan tindakan tegas,” katanya, terpisah.
Nur Fauzi mengatakan, sasaran judi togel bonggolan ini justru masyarakat miskin yang menyisihkan uangnya untuk membeli togel, dengan harapan yang kebanyakan merugikan.
Berkoordinasi
“Kan sebelumnya togel dan bentuk perjudian lain pernah bisa hilang di Banyumas. Tapi kenapa sekarang muncul lagi. Mestinya ini bisa ditutup kok, nyatanya sebelumnya juga tidak ada,” katanya.
Dia mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai elemen lain, baik Ormas Islam, kepemudaan, LSM, dan kelompok-kelompok sosal kemasyarakatan lainnya.
“Ini kita kirim suratnya ke Kapolda dan kapolri, tapi nanti gerakan aksinya ke Polresta. Ini perlu ditangani karena judi kan sebagai penyakit masyarakat, apalagi yang terorganisasi seperti togel ini,” nilainya.
Dia menilai, kapolres sebelumnya bisa membuktikan togel tidak ada di Banyumas. Sedangkan sekarang, nilai dia, belum bertidak mungkin ada faktor lain.
“Pihak penegak hukumlah yang tahu kenapa belum bergerak bertindak. Kalau kita sebagai elemen masyarakat, melihat ini karena sudah menjadi keresahan masyarakat. Kalau kapolresta sekarang tegas berani mengambil resiko untuk bersama-sama masyarakat untuk menghilangkan, saya rasa bisa hilang. Ini hanya masalah ketegasan saja,” tandasnya.
Dia memandang, kondisi ini belum masuk kategori pembiaran. Namun hanya belum mengambil skap belum merespon sepenuhnya.
“Tadi malam (kemarin: red) beliau (kapolresta) sudah menulis di salah satu grup WA, menyatakan siap menindaklanjuti. Kita menunggu beberapa hari ini seperti apa. Kalau tidak ada tindak lanjut yang jelas, ya kita bergerak,” ujarnya.
Rektor UMP, Anjar Nugroho mengatakan, perjudian model togel implementasi dari kebodohan, keterbelakangan dan tingkat kesejahteraan yang rendah.
“Ini problem kemasyarakatan yang harus diselesaikan bersama. Pemerintah, termasuk aparat juga harus menyelesaikan, begitu pula elemen masyarakat. Termsuk kampus dan tokoh-tokoh agam juga harus ikut serta menyelesaikan,” katanya.
Dia mendorong, perlu ada upaya-upaya nyata terutama dilakukan pemkab dan aparat, karena sebelumnya pernah hilang atau bisa dihentikan.
“Yang dominan memang faktor kemiskinan, sehingga masyarakat mencari jalan ointas tercepat mencari kekayaan, seperti lewat judi togel ini,” nilainya. (G22-37)