CILACAP – Setelah keluar dari empat besar klasemen sementara grup barat Liga 2 karena kalah di laga tandang, PSCS Cilacap kembali menembus posisi papan atas, usai mengambil poin penuh dalam pertandingan di kandangnya, Stadion Wijayakusuma, kemarin. Mochammad Arifin dan kawan-kawan menang 3-0 atas tamunya, Cilegon United FC.
Gol-gol Cilacap dicetak Ichsan Hari kurniawan menit 25, dan Rendy Saputra menit 51. Satu gol lagi terjadi karena own gol (bunuh diri) pemain Cilegon, Eka Dwi Susanto (38). Dengan kemenangan itu, nilai PSCS bertambah, semula 26 menjadi 29. Posisi sebelum laga itu urutan enam, naik ke tiga.
Atas keberhasilan itu, Pelatih PSCS Joko Susilo berterima kasih kepada pemain, yang sudah bekerja keras. Dia puas, karena permainan bagus dan hasil positif. Pada dua laga sebelumnya, yakni di kandang PSMS Medan dan Sriwijaya FC, penampilan bagus, tetapi hasil tidak. ”Hari ini luar biasa.”
Menurut dia, sejak awal anak-anak menguasai pertandingan. Pemain menunjukkan kualitas permainan yang bagus, semua lini hidup. Coach itu juga berterima kasih kepada para suporter, yang sudah memberi dukungan, guna membakar semangat dan motivasi pemain di lapangan.
Krusial
Kini tim pantai kidul itu menghadapi laga berikutnya, menjamu Perserang Serang, Minggu (22/9). Pertandingan tersebut sangat krusial, karena menentukan nasib kedua tim. Selain itu, skuad PSCS juga memiliki misi membalas kekalahan 0-2 saat di kandang Perserang, pada pertemuan I.
Di laga itu, pemain PSCS diberi kartu merah, dan tim ya terkena penalti. Kali ini PSCS harus membalas, bukan dengan cara seperti itu, namun tetap sportif. ”Kini PSCS naik ke urutan tiga, kalau menang atas Serang, akan kokoh di situ, jangan sampai turun lagi.”
Dia mengaku realistis, kepada pemain meminta naik satu tingkat saja. Di akhir putaran I, PSCS berada di urutan V, nanti di putaran II naik ke empat. Peluang ke arah itu terbuka, untuk itu semua harus bekerja keras.
Mengenai peluang yang gagal menjadi gol, Joko mengatakan harusnya lebih menekan lagi. Kalau di awal pertandingan peluang bisa menjadi gol, mungkin lebih banyak lagi gol tercetak. Peluang yang gagal tetap dievaluasi. Saat masuk area 16 harusnya tenang. Secara umum penampilan bagus, yang dirancang pada dua sesi latihan sudah terlihat.
Soal rotasi pemain, dia mengatakan Cakra sebelumnya dipasang di semua perandingan. Kali ini sengaja diistirahatkan, dikhawatirkan mencapai titik jenuh, sehingga dilakukan pergantian pemain. Untuk itu, semua pemain harus siap. (bd-60)