BANJARNEGARA– Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dilakukan hingga tingkat desa melalui program Kampung Siaga Covid-19. Implementasi Kampung Siaga diharapkan tetap mengedepankan kearifan lokal.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Banjarnegara AKBP Fahmi Arifrianto saat meninjau pelaksanaan Kampung Siaga Covid-19 di Desa Limbangan Kecamatan Madukara, Jumat (26/2).
“Kami harapkan, pelaksanaan Progrm Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro serta Kampung ini tetap mengedepankan kearifan lokal masyarakat,” katanya.
Dikatakan, kearifan lokal berbeda antara satu daerah dengan daerah lain. Misalnya, di kota besar dengan basis masyarakat industri maka akan berbeda dengan wilayah berbasis pertanian. Sehingga, upaya yang dilakukan di Desa Limbangan sebagai wilayah pertanian semestinya tetap menjunjung tinggi norma-norma setempat tanpa meninggalkan protokol kesehatan,” jelasnya.
(Baca Juga : Kampung Siaga Pencegahan Covid 19 Diresmikan )
Kapolres mengatakan, saat ini seluruh dunia sedang berjuang menghadapi pandemi. Kebijakan pemerintah dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro merupakan bentuk kepedulian untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk pandemi. “Program ini diharapkan mendorong masyarakat untuk sadar bahwa saat ini kita masuk dalam sistem baru,” ujarnya.
Kapolres menambahkan, Polres Banjarnegara bekerja sama dengan RS Islam dan RS Emanuel serta sejumlah kampus, dunia usaha dan komunitas ojek online melalui aplikasi Sarsipol. Wadah ini bertujuan untuk mencari solusi dalam menghadapi situasi baru melalui adaptasi kebiasaan baru.
Kepala Desa Limbangan Pujianto mengatakan, salah satu penerapan kearifan lokal dalam program Kampung Siaga di desanya yakni dengan mengoptimalkan pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan. Masyarakat juga secara bergantian menyediakan bantuan bahan pangan jika ada warga yang terdampak Covid-19.
(Baca Juga : IPM Kabupaten Banjarnegara Naik )
“Bantuan bahan pangan dari hasil bumi berupa beras, sayuran, buah dan lauk diberikan pada warga terdampak serta keluarga miskin,” katanya.
Sebelumnya, di masa pendemi ini dan bertepatan dengan Hari Jadi Banjarnegara yang ke-450, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2020 mengalami peningkatan 0,16 dari 67,34 di tahun 2019. Adapun yang mendukung pencapaian IPM ini adalah kenaikan angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, dan harapan lama sekolah di Kabupaten Banjarnegara.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banjarnegara Ratna Setyowati mengatakan, peningkatkan IPM ini tidak lepas dari tersedianya infrastruktur yang merata. Hal ini berkorelasi positif terhadap kenaikan angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, dan harapan lama sekolah di Banjarnegara.