PURBALINGGA – Dua Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Purbalingga berhasil mengantongi sertifikasi HACCP (Hazard Analytical Critical Control Point) atau jaminan keamanan pangan melalui sistem yang dirancang secara sistematis dan terintegrasi dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI.
Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga, Johan Arifin mengatakan, masing-masing yakni IKM Abon Cap Koki dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Central Agro Lestari, Desa Bumisari, Kecamatan Bojongsari.
“Abon Cap Koki merupakan IKM produsen abon daging sapi yang legendaris di Purbalingga telah melakukan ekspor ke Malaysia dan negara timur tengah. Sedangkan KUB Central Agro Lestari yakni produsen gula semut yang sedang merintis ekspor mandiri ke negara-negara Asia, Eropa dan Australia,” katanya, Sabtu (23/1).
(Baca Juga: Wow! Manisnya Gula Semut Organik Purbalingga Sampai ke Negeri Hercules)
Dua IKM tersebut merupakan binaan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga di bawah Dinperindag Purbalingga termasuk binaan Kemenperin. Pembinaan yang diberikan pada dua IKM tersebut mencakup berbagai aspek baik aspek produksi, bahan, peningkatan daya saing dan lainnya.
“Mereka kami usulkan untuk mendapatkan sertifikasi HACCP, jadi sertifikat ini salah satu syarat untuk mereka bisa melakukan ekspor,” katanya.
Johan menguraikan, untuk mendapatkan sertifikasi HACCP tidaklah mudah, pemeriksaan dan pemantauan dilakukan secara menyeluruh mulai dari bahan, pengolahan bahan, produksi, dapur produksi dan juga alat-alat yang digunakan. Sehingga produk yang dihasilkan aman dari potensi segala potensi yang membahayakan.
“Saat ini baru dua yang mendapat sertifikasi HACCP ini, nantinya IKM lainnya juga akan kita arahkan ke situ dalam hal ini IKM pangan,” ujarnya.
Pendampingan
Setelah mendapatkan sertifikasi HACCP ini, ke depan akan ada pendampingan khusus dan pemeriksaan produk dari Kemenperin secara rutin. Selanjutnya IKM dengan sertifikasi HACCP ini bisa melakukan ekspor karena produknya sudah teruji dan aman secara pangan.
“Karena orang luar negeri lebih hati-hati terhadap produk impor dan mereka (orang luar negeri, red) juga sangat teliti,” tegas Johan.
(Baca Juga : Jokowi Lepas Sapu Glagah Purbalingga ke Negeri Oppa)
Pemkab Purbalingga terus berupaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas IKM yang ada di Kabupaten Purbalingga. Untuk meningkatkan daya saing maka kualitas produk dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) harus baik. Pemkab Purbalingga juga melakukan pendampingan terkait kelengkapan, peralatan, bantuan alat termasuk membenahi dapur produksi.
“Kalau produksi sudah bagus kita bantu promosi dan pemasarannya, nanti akan kita ikutkan di pameran-pameran baik di tingkat nasional maupun internasional,” imbuhnya.
Johan berharap dengan sertifikasi HACCP ini dapat meningkatkan performa dan kepercayaan konsumen terhadap produk IKM Purbalingga. Selanjutnya IKM lain yang ada dapat meningkatkan kualitasnya dan mereka yang telah mendapat sertifikasi HACCP bisa melakukan peningkatan ekspor ke luar negeri.(ri-4)