Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Topik Nasional

Katasapa Pentaskan Asal-Usul Desa Siwarak

Minggu, 19 Januari 2025
Topik Nasional
A A
Katasapa

PENTAS TEATER : Komunitas Katasapa Purbalingga mementaskan drama Legenda Siwarak. (SB/Ryan)

PURBALINGGA – Komunitas Teater Sastra Perwira (Katasapa) Purbalingga mementaskan drama berjudul Legenda Siwarak di Pendapa Umah Wayang Kemulusan, Desa Selakambang, Kecamatan Kaligondang, Sabtu (28/11) malam. Pentas ditampilkan secara live streaming di kanal YouTube Misbar Purbalingga.

Penulis naskah sekaligus sutradara Endang Dwiyanti ini bercerita tentang penyebaran agama Islam di Purbalingga. Tokoh itu namanya Ahmad dan Muhammad dan kedua pengikutnya, Bangas dan Bangis.

Aktivitas penyebaran agama Islam itu diketahui oleh kerajaan Majapahit. Dari Majapahit kemudian mengutus mengutus Ki Sutaraga untuk membunuh Ahmad Muhammad dan pengikutnya.

BacaJuga

Prof Sugeng UMP Jadi Salahsatu Narasumber Utama dalam Seminar RM Margono Djojohadikusumo

Willem Tutuarima: Kader PDI Harus Satu Komando, Satu Barisan

(Baca Juga : Katasapa Pentaskan Cerita Watu Lawang)

“Hingga suatu saat Ki Sutaraga bertemu dengan Ahmad dan Muhammad yang menyamar sebagai petani. Keduanya mengatakan bahwa Ahmad dan Muhammad masuk ke jurang dan mati dimakan harimau,” terangnya.

Ki Sutaraga pun gembira mendengar kabar tersebut dan memberikan pengumuman kepada khalayak bila Ahmad dan Muhammad telah mati. Pengikut Ahmad Muhammad, Bagas dan Bangis tidak percaya kalau majikannya telah mati.

Pentas

Keduanya lalu menantang Ki Sutaraga. Karena tidak mau melawan, Ki Sutaraga malah mengutuk keduanya menjadi warak atau badak.

Pentas itu dimainkan oleh Endang Dwianti, Rahayu Retno Asih, Imelda Asyifa Putri, Galuh dan Dias Adiyatma. Pentas menggunakan bahasa Jawa dialek Banyumasan.

(Baca Juga : Katasapa Gelar Workshop dan Pentas Teater)

Pengurus Katasapa, Trisnanto Budidoyo mengatakan, pentas itu adalah hasil peserta workshop teater yang digelar oleh Katasapa Purbalingga atas dukungan program Fasilitasi Bidang Kebudayaan Kemendikbud RI.

“Sebelumnya mereka terlebih dahulu mendapatkan pengetahuan dasar-dasar teater dari praktisi. Lalu mereka latihan dan hasilnya dipentaskan,” katanya.

(Baca Juga: Katasapa dan HKM Lolos Program FBK Kemendikbud)

Ada empat kelompok yang pentas. Pertama di Panggung Katamas Desa Wisata Karangtalun, Kecamatan Bobotsari membawakan naskah Watu Lawang. Kemudian pentas kedua Legenda Siwarak.

Selanjutnya akan dipentaskan Socaludira di balai pertemuan Perumahan Griya Perwira Asri 2 Desa Babakan Kecamatan Kalimanah dan pamungkas berjudul Tapa Pendhem di panggung Bioskop Misbar Kompleks Taman Kota Usman Janatin Purbalingga. (ri-4)

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Harga Cabai Merangkak Naik di Majenang

Selanjutnya

Jadi Tempat Uji Kompetensi, Kemendikbud Nilai CBT UMP Terbaik se-Indonesia

Artikel Lainnya

Prof Sugeng UMP Jadi Salahsatu Narasumber Utama dalam Seminar RM Margono Djojohadikusumo

Willem Tutuarima: Kader PDI Harus Satu Komando, Satu Barisan

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In