BANJARNEGARA – Keberangkatan jamaah haji asal Kabupaten Banjarnegara ke tanah suci pada musim haji tahun ini belum bisa dipastikan. Hal itu lantaran pemerintah Kerajaan Arab Saudi hingga kini masih menutup aktivitas ibadah di tanah suci, menyusul adanya wabah pandemi virus korona.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banjarnegara, Masdiro, mengatakan, pihaknya masih menunggu jawaban dari pemerintah Arab Saudi.
“Kami masih menunggu keputusannya. Apakah dibuka atau tidak ibadah haji pada tahun ini. Atau ada opsi yang lain,” ujar dia, Selasa (26/5).
Lebih jauh dikatakannya, proses persiapan keberangkatan haji di Indonesia membutuhkan waktu yang cukup lama. Yakni sekitar satu bulan. Sehingga memang dibutuhkan kepastian. Bila memang dibuka, tentu pihaknya akan mempersiapkan rangkaian proses pemberangkatan ibadah haji. Namun bila tidak, tentunya akan muncul konsekwensi yang memang sudah harus siap dihadapi.
Ditambahkannya, ada tiga opsi atau skema yang dapat terjadi pada musim keberangkatan haji tahun ini. Masing-masing berangkat semua, berangkat sebagian dan tidak berangkat seluruhnya. Semua itu dikembalikan kepada pemerintah Arab Saudi, dengan mempertimbangkan kondisi yang saat ini terjadi.
Masdiro menambahkan, bila sudah ada jawaban dari pemerintah Arab Saudi, pihaknya akan langsung bergerak melakukan penyesuaian tahapan persiapan ibadah haji. Salah satunya manasik haji. (J3)