PURWOKERTO – Pendapatan sektor pariwisata yang Badan layanan Umum Daerah (BLUD) UPT Lokawisata Baturraden kelola baru bisa memenuhi target rata-rata bulanan.
Sedangkan target untuk periode setahun, di prediksi tidak tercapai.
Direktur BLUD UPT Lokawisata Baturraden, Yanuar Pratama mengungkapkan, target
setahun tidak mungkin tercapai, karena pihaknya baru di serahi pengelolaan per Mei
2022. Selain itu objek wisata yang di kelola, juga belum semuanya siap.
Baca Juga : Dprd Minta Silpa Ditekan di Bawah Rp 100 M
BLUD Pariwisata, katanya, sejak Mei baru mengelola Menara Teratai, Lokawisata
Baturraden, Mas Kumambang dan Madang Maning Park.
Sedangkan Taman Botani dan Indraprana (sentra kuliner-UMKM) belum di serahkan.
“Secara pendapatan untuk bulanan, kita sudah on the track, tapi bukan di lihat dari target (setahun). Kita bisa ter-cover saat Lebaran, pendapatannya bisa melampaui target bulanan. Target bulanan Rp 4 miliar, saat itu terealisasi sampai Rp 6 miliar,” jelas
Yanuar saat di temui di kantornya, Kamis (9/9/2022).
Dia menggambarkan, di awal tahun ada waktu lima bulan yang tidak bisa untuk
memasukan pendapatan. Khusus Taman Botani masih ada kelanjutan penyempurnaan
infrastruktur.
Pekerjaaan baru akan selesai Oktober, sehingga praktis nanti hanya ada waktu dua bulan (November-Desember) potensi penerimaan pendapatan.
Tahun 2022 ini, pihaknya di target sekitar Rp 48 miliar. Realisasi pendapatan sampai akhir Agustus Rp 12,3 miliar. Sedangkan target realistis sampai akhir tahun antara Rp
20 miliar-Rp 25 miliar.
Pihak pemkab dan DPRD, katanya, bisa memahami karena mereka juga memiliki perhitungan atas kondisi objek itu.
Dia merinci, normal dalam setahun, target pendapatan per bulan sekitar Rp 4 miliar. Saat lebaran lalu bisa sampai Rp 6 miliar. Angka ini di harapkan bisa teralisasi pula saat liburan Natal dan tahun baru.
Baca Juga : Pendidik Paud Non Formal Layak sebagai Guru
“Target Rp 48 miliar sangat tidak mungkin, karena kita hilang lima bulan di awal. Taman
Botani paling baru bisa operasional dua bulan (November-Desember) nanti. Indrapana juga sama. Ini kan modelnya di jual-di sewakan. Yang rutin kita hanya dapat dari pendapatan parkir,” ungkapnya.
Sumbangan pendapatan terbesar, terang dia, dari Lokawisata Baturraden. Karena harga
tiketnya sudah Rp 25.000, Menara Teratai saat buka Rp 15.000 dan tiket Rp 25.000 di
Bulan Juni dan Mas Kumambang tariif Rp 10.000.
Dari jumlah komulatif untuk revenue per bulan, terbanyak dari Mas Kumambang, karena jam operasional sampai malam. Lokawisata Baturraden hanya sampai sore.
Jumlah pengunjung per Agustus, Mas Kumambang, katanya, sekitar 18 ribu orang.
Lokawisata Baturraden sekitar 17.800 pengunjung dan Menara Teratai sekitar 12.500 orang.
Untuk meningkatkan peluang pendapatan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan
sejumlah hotel, untuk penjualan tiket wisata bagi tamu hotel. Tamu hotel yang
menginap, bisa free masuk ke objek wisata yang diinginkan.
Pihaknya mendapat pemasukan dari paket menginap dan berwisata yang di tawarkan pihak hotel.
“Karena saat weekend, betread okupansi di Purwokerto cukup tinggi. Selama ini
wisatawan stay di sini kebanyakan kuliner. Kita tawarkan opsi pilihan berkunjung ke
objek wisata kita, toh di sana juga ada kulinernya,” terang dia.
Event di anggap membantu dari segi pendapatan parkir dan sewa lahan.
Pencapaian pendapatan bulanan itu, urai dia, banyak di tolong ada sejumlah inovasi yang
di siapkan dengan adanya even-even kegiatan. Seperti even Agustusan.
Terdekat tanggal 10 September adalah even motorrad di halaman Menara Teratai, dengan artis Shagydog.
Keunggulan daya tarik tiga objek wisata yang di kelola saat ini, terang dia, Lokawsiata
Baturraden ini, destinasi yang sudah legend.
Semua orang saat ke Purwokerto pasti
mengenal Baturraden dengan daya tarik suasana keasrian alam terbuka. Termasuk
kuliner khas daerah ini.
“Kalau Menara Teratai ini ikonik, karena ini menara setinggi 114 meter, baru ada di Jawa Tengah. Ikonik ini tidak hanya pagi, siang dan sore. Tapi juga malam, karena di
depan menara juga bisa untuk background pengambilan foto atau even kegiatan,”
terangnya.
Sedangkan Mas Kumambang, lanjut dia, lebih menawarkan tempat wisata yang ramah untuk anak atau wisata keluarga, karena banyak aneka permainan untuk anak-anak. Termasuk wisata air di tengah kota.
Ditarget Naik
Di singgung target pendapatan tahun 2023, kata Yanuar, ada kenaikan 10 persen dari
tahun 2022 ini. Pihaknya optimistis bisa tercapai, mengingat semua sudah siap, terutama penambahan fasilitas.
Baca Juga : Ratusan Orang Antusias Ikuti Zumba Bersama Askrindo
Tahun 2022, selain awal pengelolaan tidak penuh setahun, di tambah masih ada pembenahan-pembenahan infrastruktur.
Bupati Banyumas Achmad Husein, terpisah menyampaikan, sektor pariwisata menjadi
andalan untuk peningkatan PAD. Karena itu, pihaknya menambah berbagai fasilitas dan
infrastruktur pariwisata melalui dana PEN, karena potensinya sangat besar ke depan.
“Misalnya Manara Teratai di buka, antusias pengunjung atau masyarakat cukup tinggi. Padahal ini baru, dan fasilitas pendukung di sekitarnya juga belum banyak. Peluang-peluang seperti ini harus bisa di tangkap dengan baik,” katanya mencontohkan.
Belum lagi berbagai destinasi wisata di Baturraden, nilai Bupati, sudah memiliki daya
tarik tersendiri. Tinggal membuat inovasi-inovasi sebagai daya tarik yang memikat.
Bupati mendorong pihak pengelola untuk terus berkreasi, gencar mempromosikan, di
antaranya memperbanyak even-even rutin atau paket tahunan yang berskala nasional,
bahkan internasional. (aw-7)