PURWOKERTO – Sebagai bentuk penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), puluhan emak-emak di Banyumas yang tergabung dalam Aliansi Perempuan Banyumas Bersatu menggelar aksi turun ke jalan dengan melakukan aksi teatrikal di Alun-alun Purwokerto.
Mereka mulai melakukan aksi sekitar pukul 13.00. Saat aksi berlangsung, hujan sempat turun dengan deras. Namun hal itu tidak menyurutkan mereka untuk melanjutkan aksi.
Mereka membawa sejumlah poster. Adapun isi tulisannya antara lain “BLT Tidak Sebanding dengan Dampak Kenaikan BBM”, “BBM Naik Harga-harga Ikut Naik”,”Negara Salah Kelola Rakyat Menderita”, “Ojo Dibandingke! Minyak Dunia Turun BBM Malah Naik” dan lain sebagainya.
Baca Juga : Ratusan Driver Ojol Gelar Aksi, Tolak Kenaikan Harga BBM
Adapun aksi teatrikal yang mereka lakukan menggambarkan tentang kondisi rakyat kecil dari beragam profesi saat harga BBM naik. Di antara mereka ada yang menggambarkan profesi sebagai buruh cuci, tukang setrika pakaian, tukang sapu dan lain-lain.
Mereka bekerja keras dengan memeras keringat agar bisa membeli bahan bakar minyak yang saat ini harganya naik. Padahal mereka juga harus memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk keluarganya.
Rasakan Dampak
Belum lagi mereka juga harus membiayai berobat anaknya yang sakit, membayar cicilan dan berbagai pengeluaran lainnya.
Koordinator lapangan aksi, Shifa Mei Edelina mengatakan, aksi ini inisiatif dari para emak-emak yang merasakan
langsung dampak dari adanya kenaikan harga BBM.
Kenyataannya mereka tidak hanya sekedar jadi tulang rusuk, namun sebagian di antara mereka ada yang menjadi tulang punggung. Sehingga kenaikan harga BBM ini sangat memberatkan.
Baca Juga : Massa Gempita Justru Dukung Kenaikan Harga BBM, Kenapa?
Dia menambahkan, aksi ini merupakan sebuah ihtiar yang bisa dilakukan para emak-emak di Banyumas yang berasal dari berbagai kecamatan dalam menyikapi kenaikan harga BBM.
”Kalau dalam sepekan nanti tidak ada perubahan, mungkin kami akan bergerak lagi,” ujarnya.(*-7)