PURWOKERTO – Kirab pusaka yang menjadi rangkaian peringatan Hari Jadi Banyumas ke 449 masih menjadi daya tarik masyarakat. Setidaknya hal itu terlihat dalam acara yang digelar, Minggu (16/2).
Sejak pagi ribuan warga sudah menantikan gelar budaya tersebut. Selain ingin menyaksikan arak-arakan pusaka Tombak Kyai Genjring, Keris Kya Gajah Endro, Keris Kyai Nalapraja dan Kitab Stambul mereka juga berebut bersalaman langsung dengan para pimpinan daerah.
Kirab diawali dengan penyerahan dan tombak pusaka pengiring di Pendapa Wakil Bupati Banyumas, oleh Bupati Banyumas, Achmad Husein kepada Manggala Yudha (pimpinan kirab). Setelah penyerahan, iring-iringan yang terdiri dari barisan pembawa Panji Lambang daerah, pembawa pusaka, umbul-umbul, rombongan Bupati Banyumas Pertama Jaka Kaiman serta para pembawa foto mantan bupati mulai berjalan. Penari jemparing dan pasukan Bawor juga berada di antara barisan.
Tahun ini, kelompok dari Organisasi Perangkat Daerah, Badan Layanan Umum Daerah, perwakilan 27 Kecamatan, dua kampus Universitas Jenderal Soedirman dan IAIN Purwokerto turut serta dalam kirab. Mereka menuju Pendapa Kabupaten Banyumas, untuk meletakkan pusaka di Gedung Pusaka.
Pengamat pariwisata Unsoed, Drs Chusmeru MSi mengatakan, sejatinya kirab pusaka dapat dikemas menjadi paket wisata yang menarik. Namun, hal ini belum digarap secara serius.
“Misalnya digabungkan dengan beberapa paket wisata sejarah seperti mengunjungi makam bupati atau sisa-sisa peninggalan para bupati Banyumas. Ini bisa menjadi daya tarik tersendiri,” katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Nilai Tradisi Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Mispan mengatakan, rangkaian Hari Jadi Banyumas masih berlanjut. Beberapa agenda yang akan digelar yaitu, Upacara bendera Hari Jadi Banyumas, Sidang Paripurna dan pagelaran Wayang Kulit pada 22 Februari.
“Adapula acara tambahan yaitu Banyumas Mantu atau nikah massal pada 28 Februari dan pagelaran ketoprak,” kata dia. (K35-60)