PURBALINGGA – Sejumlah partai politik yang tergabung dalam Koalisi Pelangi untuk Pilkada Purbalingga 2020 menegaskan tidak ada mahar politik bagi bakal calon Bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup). Walaupun tidak menampik bahwa ada biaya untuk memenangkan kontestasi itu.
“Tegas, instruksi dari pusat tidak ada mahar politik dari mengambil formulir hingga turunnya rekomendasi,” kata koordinator Koalisi Pelangi, Slamet Wahidin, Jumat (17/1).
Dalam Pilkada mendatang, lanjutnya, telah terbentuk Koalisi Pelangi yang terdiri dari sembilan parpol. Masing-masing PKB, Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, Nasdem, Hanura, Berkarya dan PBB. Mereka dinilai memiliki visi dan misi yang sama untuk Purbalingga.
Koalisi ini menargetkan menang dalam Pilkada besok. “Untuk menang, untuk kerja mesin partai memang perlu biaya,” imbuh Ketua DPC PKB Purbalingga ini.
Sejauh ini, sejumlah nama sudah mengambil formulir di partai koalisi itu. Masing-masing enam orang untuk posisi cabup dan delapan orang untuk posisi cawabup.
“Untuk bakal cawabup, kemarin (Kamis,16/1) sudah memaparkan visi misi di kantor PKB. Sedangkan untuk bakal cabup akan dilakukan Minggu (19/1) di tempat yang sama,” katanya.
Dirinci, bakal cabup tersebut yaitu Muhammad Sulhan Fauzi, Slamet Wahidin, Suparno, Agus Sarkoro, dr Anshori dan Imam Maliki. Sedangkan bakal cabupnya masing-masing Ken Ragil Turyono, Panca Priana, Aji Wiryawan Sudarso, Karsono, Suwito, Adi Yuwono, Wahyudiana dan Imam Maliki. (H82-37)