CILACAP– Lukisan ukir karya seniman Desa Gunungtelu, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap terus diinovasi. Satu di antaranya tertuju pada pembuatan souvenir untuk cinderamata.
Menurut Perintis lukisan ukir Desa Gunungtelu, Darlam, inovasi tersebut menyesuaikan peminat. Bahwa akhir-akhir ini, mulai banyak yang menanyakan, hingga memesan karya lukisan ukir ukuran mini.
Padahal, karya lukisan ukir yang paling lazim dibuat, umumnya berukuran besar. Paling banyak, lukisan ukirnya 2×1 meter, untuk hiasan dinding.
“Belakangan ini mulai ada yang menanyakan, karya seni ukuran mini. Tidak besar, seperti yang selama ini dibuat. Ada juga yang sudah meminta dibuatkan. Jadinya, upaya pengembangan yang tengah dilakukan, saat ini lagi mengarah ke sana,” kata Darlam, ditemui SuaraBanyumas.
Lukisan ukir mini, lanjut dia sebenarnya sudah masuk gagasan sejak beberapa tahun lalu. Namun, sejauh ini belum terealisasi.
“Kalau untuk sampel ukuran mini, atau yang ukurannya sepadan dengan souvenir, sebenarnya sudah mulai dibuat. Tapi memang masih sampel, jadi belum bisa ke pemasaran,” ujar dia.
Mengenai cara pembuatan, dia menyebut tidak berbeda. Penyesuaiannya hanya pada ukuran, yakni diperkecil.
Untuk pembuatannya juga tidak sulit. Apalagi sebelumnya, dia sudah menggagas untuk membuatnya.
“Yang sedikit beda pada objeknya. Kalau biasanya yang dilukis ukir itu tokoh wayang, kaligrafi atau binatang. Nantinya ada penambahan, misalkan ikon, rasi bintang atau yang lain,” ungkap dia.
Untuk diketahui, Lukisan ukir di wilayah itu umum berupa wayang dan kaligrafi. Selama ini, banyak dipesan dari lembaga pendidikan, pencinta seni, sampai tokoh masyarakat.
Selain di tingkat lokal, produk itu juga diminati di luar daerah seperti Banyumas, Semarang, dan Jakarta.
Lukisan ukir itu pada umumnya berukuran 1×2 meter. Setiap produknya mampu terjual hingga Rp 2,5 juta. (tg-52)