PURWOKERTO – Melalui Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), sejumlah mahasiswa asing yang kuliah di kampus tersebut mengikuti kegiatan kelas wisata, mengawali pelaksanaan kelas semester genap tahun ajaran 2021/2022.
Koordinator BIPA UMP, Titik Wahyuningsih mengungkapkan, kegiatan itu dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk mengakrabkan para pengajar BIPA dengan para mahasiswa asing yang belum lama tiba di Indonesia dari negara mereka.
Menurutnya, mahasiswa asing yang melakukan kuliah di UMP, saat ini sebanyak 14 orang. Namun yang sudah berada di Purwokerto baru lima mahasiswa.
Sebelumnya mereka mendapatkan pengajaran BIPA dalam jaringan. ”Yang sudah datang, kami adakan kelas BIPA tatap muka. Agenda kelas wisata ini sebagai salah satu upaya saling mengenal dan mengakrabkan para pengajar dan para mahasiswa asing tersebut,” katanya, kemarin.
Menurut Titik, program tersebut terbagi ke dalam kelas BIPA A1 atau semenjana tingkat dasar dan A2 semenjana tingkat lanjut. Untuk kelas wisata dilaksanakan di area wisata Baturraden. Selain mahasiswa asing, kegiatan ini diikuti pengajar BIPA, buddy.
Baca Juga : Mahasiswa KKN UMP Dapat Apresiasi dari Kota Banjar
”Mahasiswa asing yang sudah datang lebih dulu dari Maroko, Pakistan, dan Yaman. Kelas wisata ini dianggap menarik, sekaligus untuk mengenalkan pariwisata Banyumas serta bahasa dan budayanya,” katanya.
Dia menjelaskan, dalam kelas wisata ini, mahasiswa asing memiliki pengalaman menggunakan tranportasi umum (Bus Trans Banyumas) jalur wisata.
”Selama berada di area wisata, mahasiswa asing tidak hanya menikmati indahnya alam Baturraden, juga mendapatkan informasi singkat tentang arti kata Baturraden dan cerita yang melatarinya,” ujar
dia.
Praktik Berbahasa Indonesia
Mahasiswa tersebut juga melakukan aktivitas praktik berbahasa Indonesia dengan permainan mencari teman dan mendapatkan informasi tentang teman baru yang ditemui di lokasi.
Tidak hanya itu, mereka juga diminta mencari tahu apa istilah bahasa Indonesia dari gambar-gambar yang diberikan.
Selanjutnya diminta memberikan tambahan informasi sesuai kemampuan mereka untuk menjelaskan gambar tersebut di hadapan para pengajar dan teman-teman pemelajar lainnya.
Pengajar BIPA berhasil menambah pengetahuan keindonesiaan mereka. Bukan hanya tentang bahasa tetapi juga budaya, tempat wisata, dan kuliner.(aw-7)