PURWOKERTO – Masa tanggap darurat penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Banyumas diperpanjang hingga 30 Juni mendatang. Sebelumnya, pemkab menetapkan sampai tanggal 29 Mei.
“Ini kita perpanjang sesuai dengan pusat, tapi di Banyumas fleksibel sesuai dengan kondisi di daerah,” kata Bupati Banyumas, Achmad Husein, Selasa (26/5).
Menurutnya, masa tanggap darurat ini diperpanjang untuk mempercepat penurunan tingkat penyebaran virus tersebut, sekaligus memudahkan tim gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19 di Banyumas bekerja lebih maksimal lagi.
“Tren di kita dua minggu ini sudah melandai (menurun). Ini jangan sampai naik lagi yang tidak bisa kita prediksi atau antisipasi,” jelasnya.
Meski diperpanjang, lanjut Husein, kelonggaran juga diberikan untuk sektor-sektor tertentu, misalnya untuk kegiatan perekonomian, kegiatan sosial maupun kegiatan peribadatan. Namun semua tetap harus menerapkan standar protokol kesehatan untuk Covid-19.
“Seperti rumah makan dan restoran, tetap boleh buka, namun tempat duduk harus diatur berjarak. Tempat duduk harus dikurani, karena kalau dikasih tanda silang saja, masih diduduki. Kemudian tidak boleh berdekatan (berdempetan),” kata Bupati.
Selain itu, katanya, pengunjung maupun karyawannya harus mematuhi protokol kesehatan, seperti pakai masker, cuci tangan dan membatasi pengunjungnya agar tidak berkerumun.
Penurunan
Bupati mengatakan, pihaknya masih mengkhawatirkan pascalebaran ini terjadi ledakan kasus warga Banyumas yang terkena Covid-19. Pasalnya saat ini sudah terjadi penurunan.
“Kita sudah capek luar biasa menangani selama ini, takutnya ini meledak lagi, jadi pengorbanan kita rasanya hilang begitu saja tidak ada gunanya. Kalau fase kedua muncul lagi, kan kita harus kerja keras lagi. Makanya kita perpanjang (masa tanggap darurat) untuk menjaga agar trennya terus menurun hingga kita terbebas,” tandasnya.
Husein menjelaskan, saat ini pasien positif yang dirawat di rumah sakit tinggal sedikit, minggu ini sekitar 22 orang. Padahal kapasitas ruangan yang disiapkan sampai 180 tempat. Sebelumnya yang dirawat sampai 90 orang.
“Tadinya yang positif kan 63 orang, dan yang sudah sembuh 41 orang. Saya katakan upaya pencegahan dan penangganannya sudah bagus, tapi belum bisa saya katakan terkendali, karena masih banyak orang tanpa gejala (OTG). Para pemudik yang sudah terlanjur masuk ke Banyumas juga tidak semua bisa kita kontrol,” katanya. (G22-62)