PURWOKERTO – Masjid-masjid di Purwokerto tidak melenyenggarakan aktivitas ibadah yang melibatkan orang banyak untuk menekan penyebaran virus covid-19.
Seperti di Masjid Agung Baitussalam (MAB) Purwokerto. Ketua Takmir Masjid Agung Baitussalam, Muh Hizbul Muflihin mengeluarkan kebijakan untuk melakukan penutupan masjid.
Masjid Agung ditutup agar masjid tidak digunakan untuk pelaksanaan salat lima waktu berjemaah dan salat rawatib. Selanjutnya meliburkan pengajian umum dan tidak menyelenggarakan kajian rutin bakda salat (Maghrib dan Subuh), serta meliburkan TPQ.
Penutupan masjid mulai berlaku sejak Senin, (23/3) pukul 14.00. Selain salat lima waktu, pelaksanaan salat Jumat di Masjid Agung juga untuk sementara ditiadakan. Bagi para lelaki muslim yang sudah baligh dapat mengganti salat Jumat dengan salat Zuhur di rumah masing-masing.
Ketua Takmir Masjid Agung Baitussalam, Muh Hizbul Muflihin, mengatakan penutupan ini berlangsung hingga waktu yang akan ditentukan kemudian yakni sampai pada kondisi ketenangan dan keamanan terjamin bagi jamaah.
Hizbul yang juga Sekretaris IAIN Purwokerto menjelaskan, kebijakan ini diputuskan sesuai dengan perhatian utamanya adalah perlindungan kehidupan masyarakat dari bahaya.
Humas Masjid Agung Baitussalam, Alief Einstein menambahkan, Takmir Masjid Agung mendasarkan keputusannya pada fatwa MUI yang menyatakan bahwa jika kondisi penyebaran covid-19 tidak terkendali di suatu kawasan yang mengancam jiwa.
Keputusan penutupan ini dilakukan guna membatasi aktivitas warga agar tidak keluar rumah dan menghindari kerumunan di masjid. Terutama aktivitas yang melibatkan banyak masa.
Namun demikian, seruan adzan sebagai tanda waktu salat sudah masuk tetap terus digaungkan dari masjid. Seruan adzan yang biasanya mengumandangkan kalimat Hayya ala sholaah (marilah kita shalat) juga diubah menjadi Asholatu fi buyutikum (sholatlah di rumah).
Panggilan adzan tersebut akan mengarahkan jemaah untuk melaksanakan salat di rumah. Modifikasi adzan ini juga akan diberlakukan sampai pemberitahuan selanjutnya.
Salah seorang warga Purwokerto, Wiwit mengaku berkeliling ke beberapa masjid, tapi tidak aktivitas beribadah yang melibatkan orang banyak. “Saya hendak ke masjid untuk salat Jumat, tapi ditiadakan. Saya pulang dan salat di rumah,” katanya. (H60-52)