BANYUMAS – Pascapemilu, tugas masyarakat harus aktif terus-menerus mengontrol dan mengawal kinerja wakil rakyat yang terpilih. Dengan cara menyampaikan aspirasi dan mendorong mereka bekerja sesuai fungsinya.
“Kalau sudah dilantik dan disumpah atas nama rakyat, sekat-sekat partai hilang dan semua berjuang untuk masyarakat Banyumas, khususnya di Dapilnya,” kata Yasum Surya Mentari, Komisioner KPU Banyumas Divisi Parmas dan SDM, saat berkunjung ke komunitas pendagang Taman Kota Ajibarang, Rabu (27/11).
Yasum mengatakan, tujuan KPU datang ke komunitas-komunitas adalah untuk mengenalkan hasil-hasil Pemilu kepada masyarakat. Namun untuk gelaran KPU Visit di Dapil 5 ini, tidak ada satu anggota DPRD yang hadir, kendati pihak KPU sudah berkirim surat kepada mereka yang terpilih dari dapil tersebut.
“Intinya bapak ibu mengenal atau minimal tahu nama-nama wakilnya di Dapil 5 hasil kita mencoblos pada 17 April lalu,” katanya.
Komisioner KPU Banyumas Divisi Teknis, Hanan Wiyoko mengatakan, tujuan road show KPU dengan melibatkan wakil rakyat dari dapil setempat, supaya masyarakat mengenal secara langsung anggota DPRD. Selain itu, juga menjadi ajang anggota dewan untuk menyerap aspirasi langsung dari konstituennya.
“Meski tidak hadir secara fisik, bapak ibu dapat mengenal para anggota dewan yang terpilih. Bapak ibu dapat membaca nama-nama para anggota dari Dapil sini lewat brosur yang sudah kami bagi. Aspirasi dari bapak ibu juga akan kami sampaikan kepada para anggota dewan,” kata Hanan.
Lebih lanjut, Hanan menyampaikan, tugas pokok dan fungsi dewan adalah untuk mengawasi jalannya pemerintahan, menyusun Perda dan terakhir menetapkan anggaran dan belanja daerah.
Terkait dengan tugas dewan dalam menyerap aspirasi, Hanan menyarankan agar komunitas pedagang membuat proposal program yang konkrit dan berefek luas kepada masyarakat.
“Inilah pentingnya organisasi seperti komunitas pedagang di taman kota ini. Sebab, melalui organisasi aspirasi dan kepentingan warga lebih mudah untuk dirumuskan,” terang Hanan.
Perbaikan Taman Kota
Pada kesempatan itu, perwakilan komunitas berharap pada wakil-wakil yang terpilih untuk memperhatikan kepentingan para pedagang.
Sandim (63), salah seorang pedagang, mengatakan selama ini taman kota masih kekurangan lampu penerangan yang memadai. Lampu penerangan yang ada berasal dari swadaya warga komunitas.
Selain itu, fasilitas pembungan air dan drainase juga tidak layak. Banyak drainase yang rusak karena struktur bangunan yang kurang kuat.
“Kami sebetulnya berharap sekali ada dewan yang datang agar dapat melihat sendiri permasalahan yang kami hadapi,” kata warga Dusun Tambakan, Desa Ajibarang Kulon ini.
Komunitas Pedagang Taman Kota Ajibarang merupakan bagian dari paguyuban warga di sekitar Taman Kota. Komunitas ini mewadahi seluruh pedagang yang yang menggelar dagangannya di area taman kota. Melalui komunitas, lapak-lapak dagangan diatur lebih rapi.
Para anggotanya pun diwajibkan untuk mengindahkan kerapihan dan kebersihan. Mengenai aktifitas, Sandim mengaku kerap mengadakan even-even untuk menarik kunjungan masyarakat. Di samping itu, komunitas juga ruitn menggelar pertemuan rutin.
“Kami secara rutin menggelar pertemuan tiga bulanan untuk mengevaluasi dan merembuk segala masalah-masalah yang ada,” ujar Sindam, yang juga dipercaya sebagai ketua komunitas. (G22-20)