BANJARNEGARA – Wilayah Kabupaten Banjarnegara mulai memasuki musim hujan sejak awal September 2022. Sejumlah bencana hidrometeorologi, khususnya longsor terjadi akibat curah hujan yang terjadi di awal September ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Aris Sudaryanto mengatakan, berdasarkan analisa data dari Stasiun Meteorologi Jateng pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), awal musim hujan sejumlah daerah di Jawa Tengah terjadi pada dasarian I September ini.
Termasuk di antaranya wilayah Kabupaten Banjarnegara.
“Sifat hujan periode musim hujan 2022-2023 umumnya normal. Namun perlu di waspadai dampak musim hujan, terutama di wilayah rawan banjir dan longsor,” katanya, Selasa (13/09/2022).
Baca Juga : Tangani Inflasi, Banjarnegara Siapkan Bansos Rp 4,7 M
Dia mengatakan, selama tiga hari terakhir sejak 10-13 September ini, pihaknya mencatat telah terjadi 11 kejadian bencana. Sebagian besar bencana longsor. BPBD telah menerjunkan tim reaksi cepat untuk melakukan asesmen dan penanganan darurat.
Siaga Bencana
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo menambahkan, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan penetapan status siaga bencana musim hujan.
Penetapan status tersebut di dasarkan atas informasi prakiraan cuaca dari BMKG, serta sejumlah kejadian bencana yang telah terjadi.
“Kami akan menggelar rapat koordinasi lintas sektor untuk penetapan status siaga bencana,” ujarnya.
Meski demikian, Andri mengimbau camat dan kepala desa untuk memantau kerawanan bencana di wilayah masing-masing.
Mengingat, dalam beberapa hari terakhir hujan turun dan telah memicu bencana longsor di sejumlah wilayah.
“Tingkatkan koordinasi dengan Forum Penguranga Risiko Bencana (FPRB), destana, dan sukarelawan bencana,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, hujan yang terjadi selama 2 hari menyebabkan jalan tebing setinggi 15 meter longsor di Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan, Senin (12/9) petang.
Baca Juga : Banjarnegara Bangkitkan Komoditas Ubi Kayu Lagi
Material longsor tersebut menutup badan jalan sepanjang 5 meter. Adapun proses pembersihan material longsoran selesai pada Selasa (13/9) pukul 10.00.
“Jalan desa tersebut merupakan akses utama menuju ke SMPN 6 satu atao Punggelan,” terangnya.(cs-7)