PURWOKERTO – Tingkat okupansi atau hunian hotel di Purwokerto anjlok imbas wabah virus Covid-19. Bahkan, beberapa kamar yang telah dipesan terpaksa dibatalkan.
Marketing Staff Java Heritage Hotel Purwokerto, Ni Pembayun mengatakan, tidak dapat dipungkiri untuk efek merebaknya virus Covid-19 ada beberapa yang cancelation room. Terutama dari grup-grup lembaga pemerintahan.
“Tapi bagaimanapun kami memahami karena hal tersebut juga tentunya semua pihak akan menuruti aturan pemerintah. Jadi yang terjadi okupansi memang ada penurunan utk grup-grup lembaga pemerintah,” katanya.
Namun, kata dia, untuk walk in gues atau tamu yang datang langsung ke hotel tentu masih ada dan akan layani sebaik mungkin dengan menerapkan prosedur pengecekan kesehatan. Seperti, pemeriksaan suhu tubuh dan pemasangan hand sanitizer di beberapa titik publik.
Account Manager Meotel Purwokerto by Dafam, Mariana Rahayuningrum kepada wartawan mengatakan, dampak virus Covid-19, okupansi hotel turun hingga 50 persen. Penurunan ini dialami sejak awal Maret 2020.
“Beberapa kegiatan yang harusnya berlangsung di hotel juga dibatalkan. Biasanya okupansi hotel antara 70 hingga 90 kamar setiap hari. Akhir pekan bisa naik hingga 100 persen,” katanya.
Dikatakannya, agenda kegiatan dan pesanan kamar yang kebanyakan dari instansi pemerintahan dan swasta. Hal ini karena adanya imbauan pemerintah untuk mengurangi berbagai aktivitas di luar dan mengisolasi diri selama 14 hari.
Untuk kewaspadaan menghadapi virus Covid-19, managemen hotel telah menyediakan hand sanitizer di beberapa titik, pengecekan suhu badan pada tamu dan penyemprotan disinfektan di hotel. (H60-60)
Diskusi tentang artikel