PURWOKERTO – Pasien meninggal dunia dinyatakan positif karena Covid-19 di Kabupaten Banyumas bertambah satu orang lagi. Sehingga sampai, Sabtu (25/4) ada tiga orang. Sebelumnya masih dua orang.
“PDP asal Kelurahan Berkoh Kecamatan Purwokerto Selatan yang meninggal beberapa waktu lalu, hasil swab yang keluar Sabtu (25/4), hasilnya positif karena Covid-19, jadi pasien yang meninggal karena Covid-19 menjadi tiga orang,” terang Bupati Banyumas, Achmad Husein.
Dua pasein positif yang meninggal sebelumnya dari klaster Kelurahan Sumampir Kecamatan Purwokerto Utara dan klaster Kelurahan Purwokerto Lor Kecamatan Purwokerto Timur.
“Untuk pasien yang meninggal asal Berkoh, dari hasil penelusuran, terkonfirmasi ada tambahan dua dinyatakan positif COvid-19, yakni istri almarhum dan anaknya. Bapaknya meninggal sebelum 24 jam perawatan dan hasil swab positif. Jadi klaster Berkoh ditemukan tiga PDP positif, dua dalam perwatan.” jelasnya.
Menurut Bupati, hingga Minggu (226/4), total PDP positif Covid-19 ada 36 orang. Jumlah itu berasal dari tiga klaster, yakni klaster Gowa (rombongan jamaah tablig akbar-red) ada 19 orang. Kedua, lanjut Bupati, klaster Berkoh ada tiga orang, satu di antaranya telah meninggal dunia.
“Sisanya adalah klaster individu, ada 11 orang. Ini sepuluh orang klaster bebas betul yang merupakan importir luar, seperti dari Solo, Bekasi, Jakarta, Bandung. Tapi ada yang dari Banyumas, seperti perawat dari Kedunggede Kecamatan Banyumas,” katanya.
Husein menerangkan, klaster yang masih mungkin berkembang adalah klaster Gowa. Karena dari hasil rapid test, yang reaktif positif Covid-19 ada 40 orang dan 19 orang masih menunggu hasil swab.
“Karena sekatang para penatang yang ke Banyumas jumlahnya banyak, maka besar kemungkinan orang tanpa gejala (OTG) akan menjadi orang dalam pemantauan (ODP). Dan ini juga bisa meningkat menjadi PDP. Dari OTG yang tidak lapor atau sembunyi (tidak transparan) bisa saja langsung dari PDP yang positif,” tandasnya. (G22-)